Menggandeng lebih dari 100 universitas di Indonesia, Progate, platform pembelajaran coding secara daring, menyelenggarakan pelatihan coding secara gratis bagi mahasiswa.
Kolaborasi Progate dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa (HIMA) dari universitas-universitas itu dilakukan sebagai bagian dari komitmen Progate untuk mendukung pemerintah dalam menghasilkan talenta-talenta digital Indonesia yang berkualitas unggul dan siap kerja.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan, Indonesia masih membutuhkan sembilan juta talenta digital, atau sekitar 600.000 orang setiap tahunnya, hingga 2035.
Mahasiswa yang berpartisipasi dalam pelatihan coding ini berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama Indonesia seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, hingga Politeknik Negeri Lhokseumawe dan Universitas Tadulako. Hingga September 2021, program ini telah diselenggarakan oleh 52 BEM dan HIMA yang diikuti oleh 5.200 mahasiswa dari berbagai jurusan. Program daring ini berlangsung selama dua minggu, dengan jadwal pelaksanaan yang disesuaikan dengan masa libur perkuliahan.
Inisiatif ini akan terus berlanjut sampai akhir tahun 2021 dan akan menjangkau hingga total 15.000 mahasiswa yang mengikuti pelatihan coding ini secara gratis.
“Pada awalnya, inisiatif ini terinspirasi dari salah satu cerita oleh karyawan magang kami bahwa pada musim libur antarsemester, banyak mahasiswa yang mencari kegiatan yang bermanfaat. Oleh sebab itu, lahirlah program ini di mana kami ingin membantu mahasiswa untuk mengisi waktu mereka dengan memperkenalkan ilmu coding. Kerja sama ini akan semakin membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa Indonesia dari jurusan apapun untuk dapat mengembangkan skill mereka di bidang teknologi khususnya coding. Kami harapkan ke depannya akan dapat bermunculan talenta-talenta digital Indonesia yang berkualitas unggul dan siap kerja,” ucap Norman Ganto, Country Manager, Progate Indonesia.
Melalui program ini, mahasiswa akan memahami cara pembuatan software, dasar-dasar pemrograman, seperti frontend, backend, dan data analysis melalui tiga bahasa pemrograman mencakup HTML & CSS, SQL, dan Python. Keunikannya, program ini dikemas secara khusus sehingga dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan, terutama mahasiswa yang tidak memiliki dasar coding sama sekali.
“Program ini tidak hanya di khususkan bagi mahasiswa jurusan Ilmu Komputer karena coding sendiri tidak hanya membangun keterampilan teknis tapi juga mengajarkan seseorang untuk membangun critical thinking dan problem solving, di mana hal ini diperlukan oleh semua profesi. Jika para peserta yang telah mengikuti program ini tidak menjadi programmer di kemudian hari, mereka sudah mengantongi softskill untuk bekal masa depan mereka serta meningkatkan daya saing di dunia kerja,” Norman menambahkan.
Sejak didirikan pada tahun 2014, Progate sudah memiliki 2,300,000 pengguna setia yang aktif di lebih dari 100 negara di dunia. Di Indonesia, Progate telah bekerjasama dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintahan maupun swasta, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Tokopedia Academy, Gojek, dan Shopee.