Find Us On Social Media :

Harga Kembali Murah, AMD Prediksi Kelangkaan Chip Berakhir Tahun Depan

By Rizal, Kamis, 30 September 2021 | 10:30 WIB

CEO AMD Lisa Su

Saat ini industri teknologi sedang mengalami krisis kelangkaan chip yang membuat harga-harga produk teknologi makin mahal.

Untungnya, titik cerah mulai terlihat, CEO perusahaan semikonduktor AMD, Lisa Su memprediksi krisis kelangkaan chip akan mulai mereda pada paruh kedua tahun 2022.

Namun, Su memperingatkan pasokan chip akan sangat ketat pada paruh pertama tahun 2022 karena pabrikan chip terus berupaya memenuhi permintaan pasar yang sempat macet akibat pandemi.

Su mengatakan pabrik-pabrik itu baru akan mulai memproduksi chip dalam beberapa bulan ke depan. Pemulihan krisis chip akan berlangsung secara bertahap karena banyak kapasitas produksi tersedia.

"Kami selalu melakui siklus pasang surut, di mana permintaan melebihi pasokan, atau sebaliknya. Tapi kali ini berbeda" kata Su.

Krisis kelangkaan chip dipicu oleh pandemi Covid-19 yang menghantam dunia. Kebutuhan PC meningkat tajam karena sebagian besar penduduk dunia diimbau untuk bekerja dan beraktivitas di dalam rumah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Walhasil, permintaan chip pun ikut naik.

"Pandemi membawa tingkat permintaan ke level yang baru," jelas Su seperti dikutip CNBC.

Meskipun kondisi dan ekonomi berangsur-angsur pulih dan kembali normal, Su mengatakan permintaan untuk chip tetap tinggi karena kelangkaan juga menyebar ke industri lain, seperti otomotif. Di tengah krisis, saham AMD justru merangkak naik lebih dari 120 persen sejak awal tahun 2020 menjadi lebih dari 108 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta.

AMD tidak memproduksi chip sendiri karena menggandeng mitra dengan pihak ketiga berupa pabrikan chip seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) untuk proses produksi.

Firma riset IDC juga memprediksi pasar semikonduktor akan kembali normal pada pertengahan tahun 2022 mendatang. Tidak hanya kembali normal, IDC memperkirakaan stok chip akan melimpah, bahkan oversuppy pada 2023.

Hal itu terjadi karena penambahan kapasitas besar-besaran di akhir tahun 2022. IDC memperkirakan pasar semikonduktor tumbuh 17,3 persen pada akhir tahun ini, lebih tinggi dibanding tahun 2020 yang tumbuh 10,8 persen.