Find Us On Social Media :

Survey OVO: Uang Elektronik Bantu UMKM Selama Pandemi COVID-19

By Dayu Akbar, Selasa, 5 Oktober 2021 | 18:00 WIB

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) semakin banyak yang ikut mengadopsi metode pembayaran menggunakan uang elektronik berbasis aplikasi, salah satunya OVO.

Pelaku UMKM banyak merasakan dampak positif dari hadirnya uang elektronik, seperti meningkatkan transaksi, pencatatan keuangan yang lebih teratur, dan meningkatkan literasi keuangan dengan membuka akses terhadap layanan keuangan perbankan dan digital. Hal tersebut terungkap dalam survei yang dilakukan oleh CORE Indonesia terhadap 2.001 UMKM mitra di 12 kota di 8 provinsi pada awal 2021. Hasil studi memperlihatkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM yang dijadikan responden merasa terbantu sejak bergabung di platform pembayaran digital OVO.

Baca Juga: Tak Selamanya Jelek, Strategi 'Bakar Duit' Banyak Untungkan UMKMYang menarik, perbaikan yang dialami tidak hanya terkait fasilitas pembayaran nirtunai sebagai alternatif bagi pelanggan yang ingin menghindari penggunaan uang tunai. Sebagian besar responden survei juga melaporkan peningkatan transaksi harian dan pendapatan bulanan, serta kini lebih sering menggunakan layanan perbankan jika dibandingkan sebelum bergabung dengan OVO.  Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah memaparkan sebanyak 73 persen UMKM sekarang ini lebih sering menggunakan uang elektronik untuk bertransaksi. Sekitar 70 persen UMKM mengalami peningkatan transaksi harian dengan rata-rata kenaikan hingga 30 persen.

Rata-rata pendapatan per bulan pun meningkat 27 persen bagi 68 persen responden yang mengalami peningkatan pendapatan setelah bergabung dengan OVO.

Baca Juga: Survei: Kalahkan GoPay, OVO Pimpin E-wallet di Indonesia Saat Ini “Sementara ekosistem OVO seperti Grab juga memberikan dampak ekonomi sosial yang signifikan bagi UMKM di tengah pandemi COVID-19. Sekitar 91 persen pelaku UMKM yang disurvei telah terhubung dengan ekosistem luas OVO, dan mendapatkan manfaat nyata dengan rata-rata kontribusi ekosistem OVO mencapai 18 persen dari total penjualan mereka.” kata Piter Abdullah.Pemilik UKM Bakso Ncess, Fergyawan, menjelaskan uang elektronik seperti OVO membantu dalam pengelolaan usahanya, khususnya di tengah pandemi COVID-19. OVO membantu pembeli dalam melakukan transaksi, karena masyarakat dapat tetap melakukan transaksi yang aman dan nyaman melalui QRIS OVO. Menurutnya, ia tidak perlu lagi menyiapkan uang kembalian ataupun pencatatan transaksi karena semua sudah tercatat dalam baik dalam aplikasi OVO merchant.

Baca Juga: Begini Cara Isi Saldo Ovo via Mobile Banking dan Internet Banking Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi & UKM Eddy Satriya mengapresiasi riset CORE Indonesia ini. Adopsi pembayaran digital semakin kencang seiring dengan pandemi COVID-19, khususnya terpengaruh berbagai pembatasan mobilitas.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peranan penting sebagai roda penggerak ekonomi, terutama di negara-negara berkembang. Menurut Badan Pusat Statistik, lebih dari 64 juta UMKM Indonesia berkontribusi sekitar 61 persen bagi PDB nasional. Eddy juga mengutarakan, digitalisasi pembayaran tidak hanya bermanfaat bagi pelaku UMKM tetapi juga masyarakat luas. Dengan kata lain, digitalisasi pembayaran berdampak besar bagi upaya pemajuan bangsa. Kemenkop UKM pun optimistis atas target 30 juta pelaku UMKM bertransformasi ke digital pada 2023.