Find Us On Social Media :

DANA Connect: DANA Bisnis Bisa Akselerasi DIgital UMKM di Tanah Air

By Cakrawala, Rabu, 13 Oktober 2021 | 14:30 WIB

DANA menggelar DANA Connect dengan tema “Akselerasi Digital untuk Kemajuan Batik dan Industri Budaya Indonesia”. Forum diskusi itu diharapkan bisa mendorong akselerasi digital UMKM batik dan UMKM berbasis budaya lainnya di Indonesia.

Pandemi COVID-19 memaksa sebagian bisnis untuk bertransformasi digital, setidaknya mengadopsi teknologi digital tertentu. Pasalnya, pembatasan sosial untuk menekan penyebaran COVID-19 membuat banyak aktivitas menjadi dilakukan secara daring, termasuk berbelanja. Bisnis yang sebelumnya menjual produknya hanya secara luring, terpaksa mengadopsi teknologi digital dan berjualan secara daring agar setidaknya bertahan. Hal tersebut menunjukkan pentingnya teknologi digital bagi bisnis.

DANA pun beberapa saat lalu menggelar DANA Connect dengan tema “Akselerasi Digital untuk Kemajuan Batik dan Industri Budaya Indonesia” di tanah air. Forum diskusi (daring) itu diharapkan bisa mendorong akselerasi digital UMKM (usaha mikro, kecil, menengah) batik dan UMKM berbasis budaya lainnya di Indonesia. Tidak hanya itu, DANA Connect kali ini juga diharapkan bisa mendorong pelestarian batik dan budaya bersangkutan.

Lagi pula banyak milenial dan Generasi Z telah terbiasa beraktivitas secara daring. Oleh karena itu kanal daring perlu disasar oleh bisnis agar tidak tertinggal. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah milenial dan Generasi Z di Indonesia melebihi 50% populasi. Dengan kata lain, lebih dari setengah penduduk Indonesia adalah mereka. Begitu juga untuk pelestarian batik dan budaya Indonesia lainnya. Batik dan budaya tersebut perlu menyasar milenial dan Generasi Z. Majunya bisnis batik dan budaya Indonesia lainnya tentu turut memajukan perekonomian nasional; bisa membantu pemulihan ekonomi nasional.

“Batik sebagai salah satu bentuk industri berbasis budaya tidak hanya melestarikan kultur Indonesia, tetapi turut berkontribusi bagi perekonomian Nasional. Mengacu kepada data dari Kementrian Perindustrian, batik berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan telah menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja” ujar Vince Iswara (CEO dan Co-founder DANA). “DANA sendiri kan sudah memiliki lebih dari 80 juta pengguna yang sudah terdaftar di ekosistem DANA. Dan kami sendiri melihat aktivitas-aktivitas dari teman-teman di DANA itu sangat aktif, terutama di generasi milenial dan generasi centennial gitu, generasi Z. Dan kita sendiri ingin sekali supaya generasi-generasi yang baru tetap mengenal produk-produk tradisi,” tambahnya.

Salah satu pelaku UMKM batik yang bertransformasi menjadi menggunakan teknologi digital akibat wabah COVID-19 adalah Olif Kinanthi. Pemilik Wastra Batik ini menyebutkan bahwa wabah COVID-19 membuat Wastra Batik menjadi melakukan pemasaran dan penjualan secara daring. Ketika berkumpul terbatas seperti pameran luring terbatas sudah diperbolehkan, adopsi teknologi digital yang telah dilakukan pun membantu Wastra Batik perihal pembayaran nirsentuh, misalnya melalui QRIS.

Begitu pula Mustika Ratu. Perusahaan yang mengeklaim sebagai pelopor sekaligus pelestari budaya perawatan kecantikan Indonesia tersebut tidak hanya menyesuaikan produk-produknya, melainkan juga mengintensifkan promosi melalui kanal digital dalam menghadapi wabah COVID-19. Mustika Ratu sendiri memang sudah memanfaatkan kanal-kanal distribusi daring seperti e-commerce serta mendukung pembayaran nirsentuh.

DANA menambahkan bahwa DANA menghadirkan DANA Bisnis untuk membantu UMKM di tanah air mengadopsi teknologi digital. Seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini; DANA Bisnis pun bukan sekadar membuat UMKM menjadi bisa menerima pembayaran secara nirsentuh maupun kemudahan sehubungan transaksi lainnya, melainkan juga memberikan pendampingan dan promosi. Dengan kata lain, DANA Bisnis bisa mengakselerasi digital UMKM demi meningkatkan kapabilitas serta daya saing bisnisnya di era yang serba terhubung secara digital seperti sekarang.

“Dengan DANA Bisnis ini, maka pengguna UMKM itu bisa menerima semua pembayaran digital, tidak cuma dengan DANA, tetapi dengan semua pembayaran digital lainnya juga. Dan juga untuk pelaku bisnis UMKM tersebut itu untuk menagani finance, menangani transaksi histori, menangani apa semua pembayarannya itu bisa dilakukan dengan jauh lebih efisien,” jelas Vince Iswara. “Kita tidak hanya cuma memberikan solusi, tetapi kita juga membantu untuk memberikan program-program upgrading gitu dari UMKM-UMKM. Kita melakukan pendampingan, kita melakukan juga pengajaran untuk misalnya packaging, branding, untuk marketing di dunia digital tersebut,” pungkasnya.