LinkedIn bakal menutup layanan versi lokalnya di China karena budaya kerja di China jauh lebih menantang dan kewajiban harus patuh ke pemerintah China. Meskipun hengkang,
LinkedIn jutru akan meluncurkan platform baru InJobs pada akhir tahun ini. InJobs adalah layanan portal khusus China yang tidak akan menyertakan umpan sosial atau kemampuan untuk berbagi posting atau artikel.
"Platform baru ini hanya berfungsi sebagai portal untuk mendaftar dan melamar pekerjaan," kata Mohak Shroff seperti dikutip CNN.
"Meskipun kami telah menemukan keberhasilan dalam membantu anggota China menemukan pekerjaan dan peluang ekonomi, kami belum menemukan tingkat keberhasilan yang sama dalam aspek sosial yang lebih banyak berbagi dan tetap mendapat informasi," kata Shroff.
Sudah menjadi rahasia umum, perusahaan swasta yang beroperasi di China memiliki tantangan berat karena gerak-gerik bisnisnya dan regulasi diperketat pada tahun lalu di bawah Presiden China Xi Jinping.
Regulasi ketat dalam beberapa bulan terakhir, telah menghapus sekitar 3 triliun dolar AS dari nilai pasar perusahaan-perusahaan terbesar China.
LinkedIn telah tersedia di China sejak 2014. Kehadirannya di negara itu memiliki lebih dari 45 juta pengguna, terkenal karena banyak jejaring sosial Barat lainnya, termasuk Facebook (FB) dan Twitter (TWTR), diblokir oleh pemerintah China.
Menurut Shroff, pihaknya menyadari bahwa mengoperasikan LinkedIn versi lokal di China akan berarti kepatuhan terhadap persyaratan pemerintah China pada platform internet.
"Meskipun kami sangat mendukung kebebasan berekspresi, kami mengambil pendekatan ini untuk menciptakan nilai bagi anggota kami di China dan di seluruh dunia," tukasnya.