Digitalisasi saat ini menjadi salah satu hal penting yang dilakukan banyak perusahaan/organisasi untuk mendukung perkembangan bisnisnya.
Di sisi lain, serangan siber yang menargetkan perusahaan terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, dalam melakukan digitalisasi perusahaan perlu memperhatikan seluruh infrastruktur dan sistem yang diadopsi agar dapat terhindar dari serangan siber.
Saat ini, salah satu penyedia infrastruktur dan sistem untuk mendukung digitalisasi perusahaan yang didukung dengan keamanan siber yang mumpuni adalah Schneider Electric.
Schneider Electric sendiri bukan pemain baru, perusahaan asal Prancis ini sudah menyediakan solusi terkait keamanan siber sejak 11 tahun lalu.
“Awalnya kami membangun organisasi layanan dan solusi keamanan siber dengan tujuan untuk mengamankan Distributed Control System (DCS) dengan solusi yang relatif cepat. Kami menemukan bahwa jenis solusi yang sama dapat diterapkan ke banyak aspek lain dari apa yang kami lakukan di sini, di Schneider Electric, termasuk bangunan, utilitas, segmen mobilitas yang mencakup transportasi dan penerbangan, manufaktur, dan lainnya. Ketika kami pertama kali mulai melakukan ini, kami mulai melihat dasar-dasar kontrol siber di mana sebagian besar difokuskan pada endpoint protection dan elemen yang sangat mendasar dari otorisasi pusat.” kata Jay Abdallah Vice President, Cybersecurity Solutions & Services Schneider Electric, kepada InfoKomputer.
Setelah beberapa proyek pertama berhasil, Jay mengungkapkan bahwa Schneider Electric dengan cepat menyadari karena lanskap ancaman siber terus berkembang, maka pihaknya merasa juga perlu memperluas portofolionya.
“Jadi kami melakukan dua hal secara paralel. Pertama, sebagai bagian organisasi layanan dan solusi keamanan siber kami, kami menambahkan divisi khusus untuk penawaran keamanan siber. Kami tidak pernah memiliki sebelumnya, karena pada awalnya kami mengikuti jalur yang relatif tradisional. Jadi kami menambahkan seorang pemimpin senior yang melapor dalam organisasi kami untuk fokus terutama pada tawaran tersebut. Dan kami benar-benar menambahkan posisi sekunder di mana kami tidak hanya mempersiapkan atau mendengarkan pasar dan memahami apa kebutuhan pelanggan kami,” jelas pria yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di Schneider Electric itu.
“Hal kedua yang kami lakukan adalah benar-benar fokus pada penawaran keamanan siber itu sendiri. Dan itu termasuk bermitra dengan beberapa organisasi keamanan siber terbaik dan tercerdas di seluruh dunia,” tambah Jay.
Beberapa perusahaan yang telah menjalin kemitraan dengan Schneider Electric dalam hal keamanan siber di antaranya Fortinet dan Cisco (di sisi network), McAfee dan Symantec (di sisi endpoint protection), Microsoft (di sisi central authentication), serta Cronus dan Veritas (di sisi backup and disaster recovery).
“Karena kami tidak melakukan keamanan perusahaan, kami membantu pelanggan kami dalam hal integrasi antara itu (solusi keamanan siber) dan lainnya. Tetapi, kami harus mempertimbangkan persyaratan operasional dan mandat waktu kerja yang tinggi untuk infrastruktur penting ini. Dan oleh karena itu, kompatibilitas adalah tujuan nomor satu. Kami harus memastikan bahwa terlepas dari seberapa kuat infrastruktur keamanan siber, hal itu tidak pernah berdampak pada operasi. Jadi itulah keseimbangan dalam memenuhi permintaan untuk lanskap ancaman yang terus berkembang,” papar pria yang memiliki gelar MBA dari LSU Shreveport itu.
Schneider Electric pun terus bertemu dengan vendor-vendor baru dan mencari solusi terbaru secara teratur.