Find Us On Social Media :

Ketika Kaum Milenial Menjajal Aset Kripto Sebagai Mata Pencaharian

By Indah PM, Jumat, 29 Oktober 2021 | 19:00 WIB

Ilustrasi Cryptocurrency

Animo masyarakat terhadap investasi aset kripto makin hari mengalami peningkatan, terutama oleh kaum milenial. Hal ini ditunjukkan oleh makin meningkatnya transaksi di banyak crypto exchange terdaftar resmi di Indonesia, salah satunya di Indodax.

Hadirnya aset kripto di Indonesia, nyatanya bisa memberikan manfaat terhadap perekonomian orang-orang yang terjun berinvestasi di kripto. Banyak orang yang merasa sangat terbantu dengan adanya transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia. Salah satunya adalah Fajar Kurniawan, seorang mantan sekuriti pusat perbelanjaan di Kota Yogyakarta.

“Saya mulai mengenal trading bitcoin itu sejak saya di PHK dari tempat kerja saya karena pandemi corona. Setelah itu saya baca-baca di internet dan menemukan salah satu website yang menjelaskan tentang investasi aset digital, yaitu Indodax. Setelah itu saya mulai tertarik dan langsung mempelajarinya. Sejak saat itu saya mulai terjun ke dunia trading,” katanya.

Nimas Ayu Tiyas, mahasiswi kebidanan asal kota Pasuruan, Jawa Timur juga memiliki pengalaman sukses memenuhi kebutuhan kuliah seperti membeli buku dan peralatan kuliah dari hasil trading kripto. Hal senada juga dirasakan oleh Rifandi seorang pengemudi ojek online dari Medan. Dia mengatakan bahwa trading aset kripto bisa menutupi kekurangan pendapatan yang dia alami karena pandemi.

Selain aset kripto yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, aset kripto juga bisa dimanfaatkan untuk berdonasi. Seperti di Inggris misalnya, pada 2018 lalu Masjid yang berada di London, Inggris mengumumkan bahwa mereka menerima zakat dalam bentuk kripto. Keputusan ini menjadikannya sebagai masjid pertama yang menerima sumbangan dalam bentuk kripto. Tidak hanya di Inggris, penerimaan donasi dalam bentuk kripto juga dilakukan Oleh salah satu platform crowdfunding asal Indonesia, Ayobantu.

CEO Ayobantu, Agnes Yuliavitriani juga mengatakan bahwa Ayobantu sebagai startup penggalangan dana, menerima bitcoin sebagai bentuk donasi. Dengan hadirnya kripto, ini akan memudahkan masyarakat yang ingin berdonasi dan berbagi kebaikan. Pihak Ayobantu tinggal melakukan konversi dari aset kripto ke rupiah. Donasi dengan kripto ini akan memudahkan serta mempercepat transaksi serta dan adanya transparansi sesuai dengan karakteristik teknologi blockchain itu sendiri.

“Jumlah pengguna kripto di Indonesia relatif terus meningkat. Hingga per Juli 2021 lalu, Kemendag menyebutkan bahwa jumlah pelanggan kripto sudah mencapai 7,4 juta orang. Angka ini tumbuh dua kali lipat dalam setahun dengan nilai transaksi yang juga meningkat secara signifikan. Melihat hal tersebut, kami merasa bahwa masyarakat sudah melihat kripto sebagai aset yang potensial, dan dapat dimanfaatkan untuk membawa dampak yang lebih luas salah satunya dengan berbagi kebaikan melalui donasi,” ujar Agnes Yuliavitriani.

Saat ini di Indonesia sudah memiliki wadah tempat jual beli lebih dari 170 aset kripto yang resmi terdaftar dan sudah diatur legalitasnya oleh Kementerian terkait. Salah satu yang popular di Indonesia adalah Indodax yang sudah berdiri selama tujuh tahun lamanya dan mengklaim telah memiliki lebih dari 4,4 juta anggota.