Pada VMworld 2021 yang berlangsung beberapa waktu lalu, seperti yang InfoKomputer beritakan di sini, VMware menyampaikan bahwa VMware berfokus untuk membantu organisasi beralih ke multi-cloud maupun mengoptimalkannya. VMware pun menegaskan bahwa salah satu kunci dari hal tersebut adalah VMware Cloud yang memungkinkan VMware SDDC (software-defined data center) stack untuk berjalan di aneka cloud, termasuk public cloud. Dengan VMware Cloud; organisasi yang selama ini menggunakan produk VMware seperti vSphere, vSAN, dan NSX — ketiganya merupakan bagian dari VMware SDDC — dalam menjalankan beban kerjanya di pusat data on-premises-nya; antara lain bisa memindahkan beban kerja bersangkutan dengan lebih mudah dan cepat ke public cloud yang menawarkan VMware Cloud — berjalan di atas dasar yang sama.
Tak hanya menegaskan perihal VMware Cloud yang diperkenalkan beberapa tahun lalu, pada acara virtual yang disiarkan dari Palo Alto Amerika Serikat dengan tagline “Imagine That” itu, VMware juga melengkapi VMware Cloud dengan berbagai inovasi. Aneka tawaran baru tersebut diyakini VMware makin bisa membantu organisasi dalam beralih dari mono-cloud — cloud tunggal — ke multi-cloud. Beberapa public cloud besar populer dunia yang menawarkan VMware Cloud adalah AWS, Google Cloud, Oracle Cloud, IBM Cloud, dan Microsot Azure. VMware pun mengeklaim bahwa VMware Cloud, berdasarkan sejumlah studi; membantu organisasi untuk bermigrasi ke public cloud lebih cepat 46%, membantu organisasi untuk mengurangi TCO (total cost of ownership) sebesar 57%, dan membantu organisasi untuk men-deploy Kubernetes lebih cepat 300%.
“Kita saat ini jelas-jelas sudah berada pada era multi-cloud. Dan hal ini didorong oleh kebutuhan para konsumen kami untuk membangun dan menjalankan aneka portofolio aplikasi mereka yang sangat kompleks di lokasi yang optimal. Anda tahu, kami melihat kebanyakan konsumen memiliki dua public cloud dewasa ini, bahkan sebagian sedang menuju ke yang ketiga. Tentu saja banyak yang juga memiliki berbagai private cloud, local cloud mereka sendiri, dan pada beberapa industri, remote dan edge cloud menjadi makin umum,” sebut Mark Lohmeyer (Senior Vice President dan General Manager, Cloud Infrastructure Business Group, VMware) sembari menambahkan bahwa menggunakan multi-cloud tersebut meningkatkan kompleksitas. “Kami memperkenalkan VMware Cloud untuk membantu mengatasi tantangan ini dan Anda bisa memikirkannya/menilainya sebagai suatu infrastruktur komputasi multi-cloud,” jelasnya lagi.
Beberapa inovasi yang dikenalkan VMware sehubungan VMware Cloud pada VMworld 2021 adalah VMware Cloud with Tanzu Services, peningkatan terhadap VMware Cloud Disaster Recovery, dan VMware Project Arctic. Dua yang pertama berfokus pada VMware Cloud on AWS. Preferred public cloud partner VMware untuk VMware Cloud memang adalah AWS. Selain itu, untuk VMware Cloud Provider antara lain ada inisiatif VMware Sovereign Cloud. VMware Cloud Provider sendiri merupakan penyedia layanan cloud berbasiskan teknologi VMware. Sebagian dari inovasi yang dimaksud telah tersedia saat tulisan ini dibuat, tetapi sebagian lagi baru akan tersedia di kemudian hari.
VMware Cloud with Tanzu Services
VMware Cloud with Tanzu Services menambahkan kemampuan sehubungan beban kerja berbasis kontainer pada VMware Cloud. Dengan tambahan Tanzu Services pada VMware Cloud, organisasi yang menggunakan aneka beban kerja berbasis mesin virtual alias virtual machine dan berbagai beban kerja berbasis kontainer menjadi bisa menggunakan platform tunggal. Selain itu, organisasi bersangkutan juga menjadi bisa menggunakan manajemen tunggal. VMware Cloud with Tanzu Services memungkinkan organisasi untuk men-deploy klaster Kubernetes dengan VMware Tanzu Kubernetes Grid dan mengelola klaster Kubernetes dengan VMware Tanzu Mission Control Essentials.
Peningkatan pada VMware Cloud Disaster Recovery
Seperti sebutannya, peningkatan pada VMware Cloud Disaster Recovery merujuk pada peningkatan yang dihadirkan VMware pada Cloud Disaster Recovery-nya. Adapun peningkatan yang dimaksud adalah sehubungan ransomware. VMware Cloud Disaster Recovery membolehkan organisasi untuk memanfaatkan Amazon S3 (Simple Storage Service) untuk menyimpan backup dan dengan peningkatan tersebut menjadi mendukung recovery terhadap ransomware attack yang berhasil, setidaknya menjadi makin baik. Ransomware memang merupakan salah satu serangan siber alias cyber attack yang belakangan mengalami peningkatan di dunia.
VMware Project Arctic
VMware Project Arctic merupakan evolusi berikutnya dari VMware vSphere. Melalui VMware Project Arctic, organisasi bisa merasakan VMware vSphere yang mengintegrasikan koneksi cloud secara native. VMware Project Arctic secara default memakai hybrid cloud sebagai model operasinya. Organisasi yang menggunakan VMware Project Arctic bisa memanfaatkan public cloud untuk beban kerja apa pun yang berjalan pada VMware vSphere di pusat data on-premises-nya langsung dari sana. Jadi, dengan VMware Project Arctic, organisasi misalnya dengan mudah bisa memanfaatkan public cloud untuk menambah kapasitas ketika beban kerja bertambah alias on-demand.
Inisiatif VMware Sovereign Cloud
Sovereign cloud merujuk pada cloud yang bisa memastikan kedaulatan data alias memastikan organisasi yang menggunakan cloud bersangkutan memenuhi peraturan negara tempat organisasi tersebut beroperasi maupun peraturan organisasi itu sendiri. Salah satu contohnya adalah cloud yang bisa memastikan data tertentu diolah dan disimpan di suatu negara; data center cloud yang dimaksud harus ada yang berada di negara bersangkutan serta pegolahan dan penyimpanan data harus dilakukan di sana. Inisiatif VMware Sovereign Cloud sendiri merupakan inisiatif VMware untuk memastikan mitra penyedia layanan cloud-nya yang mana yang memenuhi persyaratan kerangka kerja VMware Sovereign Cloud. Dengan kata lain, VMware ingin memastikan mitra sovereign cloud-nya memang benar-benar sovereign cloud. VMware memang tidak hanya bermitra dengan public cloud besar populer melainkan dengan banyak penyedia layanan cloud lain.