Saat ini Facebook adalah media sosial terpopuler di dunia dengan pengguna aktif bulanan lebih dari 2,85 miliar dan sebanyak 81,8 persen pengguna Facebook di seluruh ternyata mengakses akun melalui perangkat seluler.
Departemen Riset Statista melakukan survey Juli 2021. Hasilnya, India adalah negara dengan jumlah pengguna aktif Facebook terbanyak di dunia sebanyak 340 juta pengguna Facebook seperti dilansir laman Statista.
Posisi kedua ada Amerika Serikat dengan 200 juta pengguna. Indonesia menempati posisi ketiga dengan pengguna aktif sebanyak 140 juta.
Posisi berikutnya ditempati oleh Brazil dengan 130 juta pengguna aktif. Di posisi kelima ada Meksiko dengan 98 juta pengguna Facebook. Filipina menempati posisi keenam dengan 88 juta pengguna aktif.
Posisi ketujuh ditempati oleh Vietnam dengan 71 juta pengguna Facebook. Thailand menempati posisi selanjutnya dengan 54 juta pengguna.
Posisi nomor sembilan diraih Mesir dengan 47 juta pengguna Facebook. Kemudian Bangladesh menempati posisi kesepuluh dengan pengguna terbanyak 46 juta orang.
Berganti Nama
Akhirnya, rumor Facebook yang ingin berganti nama atau rebranding benar menjadi kenyataan. Facebook Inc resmi berganti nama menjadi Meta yang memiliki visi utama membangun 'metaverse', sebuah lingkungan virtual yang bakal menjadi tren teknologi di masa depan.
"Saat ini merek kami Facebook sangat identik dengan satu produk saja sehingga tidak bisa mencakup semua produk yang kami punya hari ini, apalagi di masa depan," kata pendiri Facebook Mark Zuckerberg, seperti dikutip Reuters.
"Saya bangga mengumumkan bahwa mulai hari ini, perusahaan kami sekarang adalah Meta. Misi kami tetap sama, masih tentang menyatukan orang, aplikasi kami dan merek mereka, mereka tidak berubah," ujar Zuckerberg di konferensi tahunan.
Mark menjelaskan nama Meta mencerminkan langkah perusahaan yang fokus mewujudkan dan berinvestasi di metaverse, bukan hanya mengembangkan platform media sosial Facebook.
"Kami telah belajar banyak dari perjuangan dengan masalah sosial dan hidup di bawah platform tertutup, dan kini saatnya untuk mengambil semua yang telah kami pelajari dan membantu membangun bab berikutnya," lanjutnya.
Sebagai informasi, Metaverse adalah istilah yang muncul dalam novel dystopian "Snow Crash" tiga dekade lalu dan sekarang menarik perhatian di Silicon Valley. Metaverse mengungkap sebuah ide tentang gagasan dunia virtual bersama yang dapat diakses oleh orang-orang yang menggunakan perangkat berbeda. Facebook sendiri sudah banyak melakukan investasi dalam augmented reality dan virtual reality.
Zuckerberg mengatakan rebranding itu akan menyatukan berbagai aplikasi dan teknologi di bawah satu merek baru tetapi Adapun struktur perusahaan tidak akan berubah. Perubahan nama itu pun dilakukan saat Facebook menghadapi kritik dari pembuat undang-undang dan regulator atas kekuatan pasarnya, keputusan algoritmik, dan pemolisian pelanggaran pada layanannya. Perubahan nama dilakukan di tengah kritikan yang terus berdatangan pada Facebook, tentang algoritma dan intervensinya di ajang-ajang politik Amerika Serikat.
Google dan Snap
Facebook bukanlah perusahaan teknologi terkenal pertama yang mengubah nama perusahaannya seiring dengan berkembangnya ambisi perusahaan.
Pada 2015, Google melakukan reorganisasi sepenuhnya di bawah perusahaan induk bernama Alphabet Inc, sebagian untuk memberi tanda bahwa perusahaan itu bukan lagi hanya sekedar mesin pencari, tetapi konglomerat dengan perusahaan yang membuat mobil tanpa pengemudi dan teknologi kesehatan.
Selain itu, pada 2016 Snapchat berganti nama menjadi Snap Inc. Mereka mulai menyebut diri sebagai perusahaan kamera dan memulai debutnya dengan sepasang kacamata kamera Spectacles.