Apa rasanya “bergantung” di angkasa dan dikelilingi hijaunya pepohonan dan birunya danau? Itulah sensasi yang Anda dapat rasakan saat mengunjungi Pule Payung, sebuah destinasi wisata di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Memanfaatkan kontur berbukit dan latar belakang Waduk Sermo, Pule Payung menjadi salah satu contoh potensi wisata di Kabupaten Kulon Progo.
Potensi Kulon Progo pun bukan cuma soal keindahan alam. Ada wisata kuliner di Kapanewon Nanggulan dan Kapanewon Girimulyo, sentra industri batik di Ngentakrejo, Gulurejo, dan Sidorejo, sampai wisata geosite purba di Gunung Gajah, Gunung Ijo dan Gunung Menoreh.
Pariwisata memang menjadi salah satu andalan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam mendorong kemajuan daerahnya. Hal ini tercermin dari kebijakan pembangunan yang bertumpu pada beberapa Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD). Contohnya adalah KSPD Suroloyo dan sekitarnya dengan mengedepankan keunggulan kawasan wisata alam Pegunungan Menoreh dan desa wisata berbasis alam.
Ada pula KSPD Pantai Selatan dengan unggulan wisata alam dan wisata kuliner bertema budaya maritim, wisata bahari, dan konservasi. Daerah sekitar Waduk Sermo, seperti Pule Payung di atas, dikelola melalui KSPD Sermo dan sekitarnya yang mengunggulkan keunggulan agrowisata, konservasi, wisata buatan, dan desa wisata.
Keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta juga coba dimanfaatkan melalui KPPD Bandara dan sekitarnya yang menonjolkan ekonomi kreatif dan peningkatan sarana dan prasarana pariwisata berstandar internasional.
Memanfaatkan Teknologi
Seluruh inisiatif tersebut bukan cuma untuk meningkatkan citra destinasi wisata di Kabupaten Kulon Progo. Yang tak kalah penting adalah peningkatan kualitas SDM warga yang terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan wisata tersebut. Karena itulah, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terus melakukan edukasi sosialisasi pengelolaan wisata yang profesional dan humanis agar wisatawan mendapat kesan positif saat mengunjungi kawasan wisata tersebut.
Tujuan lainnya adalah terkelolanya kawasan wisata dengan baik dan berkesinambungan. “Harapannya, hal ini berdampak signifikan bagi peningkatan pendapatan warga yang terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan wisata,” ungkap Drs. H. Sutedjo, Bupati Kulon Progo.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pendekatan berbasis smart city pun memiliki peran penting. Contohnya jaringan internet yang diupayakan menjangkau kawasan wisata potensial untuk mendukung digitalisasi layanan wisata dan memberikan fasilitas bagi pengunjung. Teknologi digital juga dapat membawa kemudahan bagi promosi dan pemasaran digital yang menjangkau lebih luas pangsa pasar. Kenyamanan wisatawan pun dapat ditingkatkan melalui perencanaan kunjungan dan reservasi yang dilakukan secara online.
Dengan memadukan keindahan alam, keramahan penduduk, dan pemanfaatan teknologi, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo berharap semakin banyak wisatawan yang tertarik mengunjungi wilayahnya. Industri pariwisata pun dapat menjadi pendorong ekonomi warga di luar sektor pertanian yang menjadi andalan selama ini.
(Penulis: Erninta Afryani Sinulingga)
Baca Juga: Candi Gedong Songo, Menyimpan Banyak Wisata Indah di Dalamnya
Baca Juga: Kabupaten Klaten: Smart City untuk Tingkatkan Promosi Wisata