Find Us On Social Media :

Literasi Digital Jadi Kunci Utama Percepatan Transformasi Digital

By Dayu Akbar, Rabu, 10 November 2021 | 12:30 WIB

 

Dilaporkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat. Pada awal tahun 2021, jumlahnya mencapai 202,6 juta atau 73,7% dari total jumlah penduduk Indonesia.

Peningkatan penetrasi internet sayangnya belum diikuti dengan kemampuan literasi digital masyarakat, sehingga memberikan tantangan yang besar di balik banyaknya efek positif yang dihadirkan oleh teknologi digital. Beberapa dampak negatif dari kurangnya literasi digital juga tak kalah banyak, seperti maraknya penyebaran berita bohong (hoaks), penipuan daring, perundungan siber, ujaran kebencian, dan radikalisme berbasis digital yang perlu diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius W. Pudjianto mengatakan, “Percepatan transformasi digital adalah fokus utama yang patut dilakukan seluruh pemangku kepentingan. Karena itu, literasi digital menjadi kunci utama untuk mempercepat pengembangan sumber daya manusia yang cakap memanfaatkan internet.” “Untuk menjangkau masyarakat seluas-luasnya, kami menggandeng Ruangguru sebagai mitra strategis guna mempercepat upaya merealisasikan target agenda Literasi Digital Nasional.”

Hal ini diungkap Bonifasius saat peluncuran Ruang Literasi Digital oleh Ruangguru.Berdasarkan survei status literasi digital yang dilakukan Kemenkominfo 2020, Indonesia tercatat memiliki nilai indeks 3,47 dari rentang indeks 1-4, dengan penilaian indeks yang mengacu pada kerangka digital di sebuah negara milik UNESCO.

Nilai indeks tersebut menandakan Indonesia berada dalam kategori literasi digital tingkat sedang dan belum mencapai status literasi yang baik. Google menyebut Indonesia sebagai negara dengan permintaan penghapusan konten terbanyak karena isinya yang dinilai melanggar peraturan pemerintah.

Sedangkan Microsoft menyatakan Indonesia sebagai negara dengan kesopanan digital terburuk di Asia Tenggara berdasarkan dua faktor utama yaitu hoaks dan penipuan.