Perusahaan elektronik Samsung Electronic akan akan memindahkan basis produksi smartphone yang ada di Vietnam ke negara lain. Laporan media lokal The Elec melaporkan Samsung akan memilih India dan Indonesia sebagai lokasi pabrik baru
Saat ini Samsung memiliki dua pabrik yang terletak di Provinsi Bac Ninh (SEV) dan Provinsi Thai Nguyen (SEVT) di Vietnam. Kedua pabrik itu mampu memproduksi 182 juta unit smartphone per tahun, atau 61 persen dari total produksi Samsung.
Alasannya Samsung ingin memangkas kapasitas produksi di pabrik Vietnam itu menjadi 163 juta unit per tahun, atau 50 persen dari total produksi ponsel Samsung.
Nantinya, sebanyak 19 juta unit dari total kapasitas akan dipindahkan secara bertahap ke Indonesia dan India. Samsung berencana akan menambah kapasitas produksi pabrik di Indonesia dari 10 juta unit menjadi 18 juta unit per tahun.
Samsung mengalokasikan dana sebesar 140 juta dollar AS (sekitar Rp 1,9 triliun) untuk pemindahan manufaktur ini, 90 juta dollar AS (sekitar Rp 1,2 triliun) dipergunakan untuk migrasi ke India dan 50 juta dolar AS (sekitar Rp 713,4 juta) lainnya untuk Indonesia.
Setelah seluruh proses pemindahan rampung, Indonesia disebut akan berkontribusi sebesar 6 persen dari total produksi ponsel Samsung, dan India sebesar 29 persen.
Angka itu meningkat dari saat ini, di mana Indonesia hanya menyumbang 4 persen dari total produksi Samsung dan India 20 persen.
Samsung sendiri memiliki pabrik smartphone dan tablet di kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi.
Pabrik itu dibandung dengan nilai investasi senilai 20 juta - 23 juta dollar AS. Pabrik smartphone Samsung di Cikarang memiliki 14 line produsi dengan kapasitas produksi sekitar 1 juta unit - 1,5 juta unit per bulan, atau kurang lebih 10 juta unit per tahun.
Menurut sumber The Elec, pemindahan manufaktur dari Vietnam disebabkan naiknya upah buruh di negara tersebut. Selain itu, pandemi membuat banyak pabrik Samsung di Vietnam tutup di awal tahun.
"Di Vietnam, produksi terganggu di tempat-tempat tertentu karena karantina wilayah yang memengaruhi operasional kami," kata Kim Sung-koo, Vice President di Samsung Mobile Communicatons Business saat mengumumkan hasil kuartal II-2021 bulan Juli lalu, melansir dari The Korea Times.