Find Us On Social Media :

SDM Digital Jadi Kunci Sukses Transformasi Digital, Ini Langkah Huawei

By Liana Threestayanti, Senin, 13 Desember 2021 | 17:30 WIB

Menjawab tantangan kebutuhan talenta digital di Indonesia, ini sejumlah program yang telah diselenggarakan Huawei.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di bidang teknologi digital tak pelak adalah kunci keberhasilan transformasi digital. Oleh karena itu, di kesempatan webinar yang digelar dalam rangka ulang tahun ke-28 Masyarakat Telematika (MASTEL) Indonesia, tokoh-tokoh dengan berbagai latar belakang menyerukan agar pemerintah, korporasi, industri dan dunia pendidikan makin memperkuat sinerginya guna melahirkan SDM-SDM digital mumpuni terus dijalankan.

“Untuk sukses dalam transformasi digital kuncinya adalah menuntaskan atau membangun SDM digital nasional," tegas Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dr. Ir. Ismail, M.T. 

Menurut Ismail, memang ada banyak aspek yang memengaruhi transformasi digital. Namun pada akhirnya semua aspek itu membutuhkan dukungan SDM yang kompeten. 

"Infrastruktur, misalnya, saat ini masih banyak yang dilakukan secara impor, butuh dukungan SDM untuk efisiensi dalam pembangunan infrastruktur tersebut. Di mana pun infrastruktur telekomunikasi menjadi prasyarat dalam transformasi digital. Kita ingin ketersediaan konektivitas dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau. Maka ketiga isu itu harus diselesaikan dengan efisiensi jaringan, pembangunan dan lain sebagainya," papar Ismail.

Sementara itu Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia Sarwoto Atmosutarno mengatakan bahwa program MASTEL tahun 2022 mengusung tema dengan tiga kata kunci, yaitu enabler, aktif, dan mendukung. Ia menjabarkan, MASTEL menjadi enabler, yaitu berhubungan dengan kesehatan industri telematika melalui penguatan regulasi, secara aktif menyukseskan literasi digital, dan mendukung percepatan transformasi digital secara teratur dan berkelanjutan baik secara nasional maupun internasional.

Sarwoto menganalogikan literasi digital dengan herd (immunity) community saat pandemi. “Jadi kalau kita belum tercapai vaksinasi 80% maka upaya kita menghadapi pandemi menjadi sulit. Sama seperti literasi digital, kita akan buat persentase SDM atau warga negara sebesar mungkin,” jelasnya.

Human Resources Director Huawei Indonesia, Dani K. Ristandi menjelaskan bahwa Huawei berkomitmen mencetak 100 ribu talenta digital dalam kurun waktu 5 tahun di bawah payung komitmen besar I DO dan Huawei ICT Talent Ecosystem, melalui berbagai program pengembangan kompetensi. 

"Bersama dengan pemerintah, dunia pendidikan, industri dan komunitas, Huawei Indonesia menyelenggarakan berbagai program antara lain Huawei ICT Academy, Huawei ICT Competition, Huawei Seeds for the Future, TechDay, serta program-program pelatihan di bidang 5G, Cloud, AI, keamanan siber, hingga jaringan. Peserta pelatihan kami beragam, dari siswa sekolah kejuruan, mahasiswa, guru dan dosen, hingga profesional maupun Aparatur Sipil Negara,” jelas Dani.

Langkah-langkah ini juga diharapkan Huawei Indonesia dapat membantu ekosistem menjawab isu kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri, sekaligus berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan SDM digital.

“Di Indonesia, kami juga telah membangun Huawei ASEAN Academy Engineering Institute Jakarta yang memiliki fasilitas terlengkap di Asia Pasifik. Huawei ASEAN Academy Indonesia memiliki lebih dari 1000 pelatih, lebih dari 3 ribu kursus pelatihan, dan lebih dari 100 mirroring environment yang dilengkapi dengan laboratorium, ruangan kelas, tempat pelatihan, serta fasilitas-fasilitas lain seperti tempat untuk belajar instalasi perangkat dan pekerjaan lapangan. Kami membuka pintu selebar-lebarnya kepada semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama memanfaatkan Huawei ASEAN Academy untuk mempelajari perkembangan teknologi-teknologi termutakhir,” pungkas Dani.