Facebook telah mengganti nama perusahaan induknya menjadi Meta yang terinspirasi dari konsep Metaverse. Kini Ibu Kota Korea Selatan, Seoul juga akan mengikuti langkah Facebook dengan mengadopsi konsep Metaverse. Hal ini diumumkan secara langsung oleh Pemerintah Metropolitan Seoul (SMG) pada November lalu.
"Seoul akan merintis benua baru yang disebut 'Metaverse Seoul' dengan menggabungkan permintaan publik dan teknologi swasta," kata Park Jong-su, pejabat Seoul dan penanggung jawab proyek ini, mengutip The Korea Herald.
Proyek 'Seoul Metaverse' adalah bagian dari rencana Visit Seoul 2030 yang memakan investasi hingga 3,9 miliar Won atau sekitar Rp 4,6 miliar. Program itu akan dimulai pada akhir tahun ini dengan peluncuran berbagai fasilitas dan layanan pemerintah seperti Kantor Wali Kota virtual, Lab FinTech Seoul, Invest Seoul, dan Kampus Kota Seoul.
Metaverse Seoul juga akan menampilkan versi virtual dari tempat wisata terkenal mereka seperti Gwanghwamun Plaza dan Istana Deoksugung, melalui “Zona Turis Virtual” yang ditentukan. Situs bersejarah yang dihancurkan pada masa penjajahan Jepang, gerbang Donuimun juga akan direkonstruksi secara digital agar bisa dijelajahi pengunjung.
Nantinya, warga Seoul akan dapat memakai headset VR untuk bertemu dengan pejabat avatar untuk konsultasi, mengunjungi landmark yang direproduksi dengan jelas, dan menghadiri acara pertemuan massal.- Oh Se-hoon, Walikota Seoul. Rencananya, Metaverse Seoul sedang dibangun hingga akhir tahun depan, menurut Rencana Dasar Metaverse Seoul dalam lima tahun, menurut laporan Hypebeast.
Pembangunannya sendiri mencakup 20 tugas promosi di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, budaya, pariwisata, komunikasi, pembangunan perkotaan, administrasi dan infrastruktur. Masing-masing sektor akan dirilis dalam tiga tahap, yakni tahap pengenalan yang akan tiba pada awal 2022, diikuti oleh tahap ekspansi dari 2023 hingga 2024 dan tahap penyelesaian dari 2025 hingga 2026.
Banyak kritik berdatangan dengan konsep dunia virtual yang ditawarkan perusahaan ciptaan Mark Zuckerberg itu. Eric Schmidt, mantan CEO Google periode 2001-2011 mengatakan, meski dia yakin teknologi tersebut bakal segera tiba dan ada di mana-mana, inovasi itu belum tentu menjadi hal terbaik untuk masyarakat.
Kritik pada teknologi AI Metaverse juga muncul dari beberapa pebisnis besar, misal, CEO Tesla Elon Musk juga menyuarakan hal yang sama. Beberapa analis juga mengatakan augmented reality menimbulkan lebih banyak risiko penyalahgunaan daripada media sosial.