Meski masih pandemi, di paruh kedua tahun ini, layanan Singgahsini dari Mamikos telah membantu pengelolaan lebih dari 6.500 kamar pada 536 properti kos, atau tumbuh dua kali lipat dibandingkan semester pertama.
Menurut keterangan tertulisnya, pertumbuhan ini terjadi tak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan Singgahsini, sepertii kecepatan respon, layanan pencatatan keuangan properti yang efektif, memastikan kebutuhan penghuni terpenuhi dengan waktu yang cepat, dan proses yang transparan sebagai salah satu standar layanan Singgahsini.
Menurut rilisnya, Singgahsini juga dapat meningkatkan okupansi properti hingga 85% setelah bulan ke-4 Mitra bergabung dengan Singgahsini. Hal inilah yang mendorong Mitra memercayakan properti kosnya pada Singgahsini.
Singgahsini merupakan layanan manajemen properti yang dikembangkan oleh Mamikos dan mengusung fasilitas menyeluruh dari hulu ke hilir. Layanan ini dikembangkan untuk membantu para Mitra pemilik kos-kosan untuk memaksimalkan kualitas propertinya agar bisa terus berkembang walau di tengah situasi pandemi. Fasilitas Singgahsini mulai dari pemeliharaan bangunan, optimasi layanan pemasaran, pengelolaan sewa dan tagihan, hingga pengaduan penyewa.
Selain layanan properti kos, Singgahsini juga memiliki program Corporate Accomodation yang memberikan layanan rumah tinggal dengan jaminan kualitas bagi perusahaa yang ingin memberikan hunian terbaik sebagai benefit karyawannya. Saat ini tim Singgahsini sudah bekerjasama dengan puluhan perusahaan di Jabodetabek maupun luar Jabodetabek. Layanan ini bisa digunakan untuk hunian tinggal jangka panjang maupun pendek seperti business trip.
“Pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang berat bagi bisnis properti terutama pada penginapan atau hunian. Pembatasan sosial dan standar kebersihan menjadi permasalahan yang utama,” ungkap Co-founder dan CEO Mamikos, Maria Regina Anggit.
Ia menjelaskan, untuk mengatasi hal ini Singgahsini memberikan berbagai solusi seperti, memastikan penjaga kos sudah tervaksinasi, menerapkan protokol kesehatan di lingkungan properti kos, hingga menyediakan layanan disinfeksi kamar sebelum calon penghuni check in.
“Ini dilakukan agar properti kos tetap bertahan serta bertumbuh terus selama pandemi. Inovasi dan strategi yang kami lakukan tidak hanya berfokus pada peningkatan okupansi semata, kualitas layanan untuk Mitra serta penghuni kos tetap kami jaga dan terus tingkatkan,” jelas Maria Regina Anggit.
Beberapa langkah yang dilakukan Singgahsini di balik peningkatan okupansi hingga 85%, seperti menyiapkan tim yang responsif untuk membantu para Mitra dan memberikan pelatihan kepada penjaga kos agar sesuai dengan standard operating procedure yang telah ditetapkan agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para penghuni. Singgahsini juga menyiapkan tim Booking Sales Executive (BSE) untuk membantu para penyewa dan memiliki pengetahuan yang baik mengenai daerah sekitar kos.
“Saat ini, Singgahsini tersedia di daerah Jabodetabek, Bandung & Jatinangor, Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya serta di Malang. Hingga saat ini kami terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan melakukan ekspansi ke area luar Jawa, meliputi Medan, Makassar, dan Bali. Kami berharap, ekspansi tersebut dapat menjangkau dan membantu lebih banyak Mitra untuk memaksimalkan bisnis kosannya,” tutup Anggit.