Find Us On Social Media :

Survei Yahoo: Facebook Perusahaan Terburuk 2021, Microsoft Terbaik

By Adam Rizal, Rabu, 22 Desember 2021 | 15:00 WIB

Microsoft dan Meta

Hasil survei Yahoo Finance mengungkapkan Meta Platforms Inc. (dulu Facebook Inc.) menjadi perusahaan terburuk pada 2021. Meta sendiri menaungi media sosial Facebook, WhatsApp, dan Instagram.

Sayangnya, Yahoo Finance tidak memberikan detail berapa persentase pengguna yang memilih Meta sebagai perusahaan terburuk tahun 2021.

Namun, Facebook mendapatkan suara 50 persen lebih banyak dibandingkan perusahaan e-commerce raksasa Alibaba yang ada di peringkat kedua sebagai perusahaan terburuk 2021.

Baru tahun ini, Yahoo Finance menghadirkan kategori "perusahaan terburuk 2021". Survei terbuka yang diikuti oleh 1.541 responden ini dilakukan di Survey Monkey melalui halaman utama Yahoo Finance dari 4-5 Desember 2021.

Berbeda dengan Meta, Survei Yahoo itu menobatkan Microsoft sebagai perusahaan terbaik 2021 karena Microsoft berhasil menembus kapitalisasi pasar 2 triliun dollar AS dan harga saham Microsoft menghijau dengan lonjakan hingga 53 persen dari awal tahun hingga 16 Desember 2021 (year to date/ytd).

Yahoo Finance rutin menggelar survei untuk mengetahui perusahaan terbaik versi pembacanya, baik dari segi performa bisnis atau pencapaian lainnya.

Alasan Facebook Terburuk 2021

Yahoo Finance mencatat, ada beberapa alasan yang membuat Meta menjadi perusahaan terburuk.

Alasan pertama, koresponden kesal karena aturan kebebasan berbicara di Facebook tidak adil. Mereka menuntut hak untuk berbicara apapun yang mereka inginkan di platform.

Alasan lainnya, Meta gagal mengatasi masalah misinformasi di platform media sosialnya. Facebook dinilai secara signifikan membuat banyak orang jadi meremehkan potensi kematian akibat pandemi Covid-19.

Facebook juga disalahkan atas munculnya ekstremisme sayap kanan dan "merusak demokrasi di seluruh dunia," seperti yang dikatakan seorang responden. Alasan lainnya, Instagram dapat memengaruhi kesehatan mental pengguna Instagram dari kalangan anak-anak dan remaja, menyusul bocornya ribuan dokumen internal Instagram yang disebarkan oleh Frances Haugen, mantan karyawan Facebook yang memutuskan untuk menjadi whistleblower atau pelapor tindak pidana, dan membocorkan ribuan lembar dokumen internal perusahaan.

Riset internal itu menyebutkan bahwa, Instagram membuat masalah body image (persepsi seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya) lebih buruk untuk satu dari tiga remaja wanita.

"Lebih banyak remaja wanita berpikir bahwa Instagram membuat isu body image menjadi lebih buruk, ketimbang lebih baik," tulis isi riset internal Facebook soal Instagram.

Dari hasil riset tersebut, menurut Haugen, Facebook sebenarnya mengetahui bahwa jejaring sosialnya, Instagram misalnya, memiliki dampak buruk dan berbahaya (toxic) terhadap remaja.