Baca Juga: Startup Pembayaran Digital CHAI Berhasil Raih Pendanaan dari SoftBank
Menurut Sandiaga, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi wisata besar tetapi masih kurang dalam hal implementasi. Begitu pula dengan pemanfaatan teknologi untuk mendorong kesadaran wisatawan akan adanya destinasi lain di Indonesia selain Pulau Bali.
“Posisi kita (Indonesia) masih tertinggal dari Singapura dan Malaysia terkait kualitas destinasi wisata,” ujar Sandiaga.
Untuk itu Kemenparekraf mendukung terwujudnya lokasi wisata baru dengan bantuan pilar smart city. Hal ini dimulai dari adanya infrastruktur yang memadai, hingga kecakapan masyarakat dalam menggunakan fasilitas dan teknologi yang ada.
“Fokus kita harus diutamakan pada information and technology readiness (ICT readiness). Baik pada lima destinasi superprioritas maupun destinasi prioritas,” ujarnya.
Baca Juga: Jelang Nataru 2022, Transaksi Hampers di Tokopedia Naik 3 Kali Lipat
Langkah tersebut, kata Sandiaga, bisa tempuh dengan cara kolaborasi. Artinya, berbagai pihak, baik dari swasta maupun kementerian harus berembuk untuk membuat strategi yang tepat guna.
“Semua hal ini bisa dicapai dengan kolaborasi dan sinergi,” ujarnya.
Hermawan Kartajaya juga menyatakan hal serupa. Menurutnya, apabila suatu kawasan, utamanya destinasi wisata tidak memiliki branding, maka lokasi tersebut akan sulit bersaing.
“Kalau suatu kota atau wilayah destinasi tidak di branding, saingannya itu banyak. Jadi branding itu ibarat mangkok, mewadahi produk supaya bisa bercampur dengan konsumen di dalamnya,” tegas Hermawan.
Menanggapi paparan Sandiaga dan Hermawan, Leonardo Adypurnama mengungkapkan bahwa diperlukan kolaborasi terintegrasi untuk mewujudkan daya saing pariwisata. Salah satunya melalui program pemampu (enabler) bertajuk “Integrated Tourism Master Plan”.
Baca Juga: HP Oppo, Vivo, hingga Xiaomi Bakal Pakai Chip Mediatek Dimensity 9000
“Indonesia bekerja sama dengan bank dunia untuk menentukan supply dan demand yang ada di lapangan. Lewat cara ini, Indonesia bisa tahu cara apa yang perlu dan bisa dilakukan untuk menarik wisatawan mancanegara,” ungkap Leonardo.
Dengan rencana tersebut, diharapkan Indonesia mampu mendongkrak minat wisatawan mancanegara sehingga ekonomi dapat segera pulih.
“Rencana besarnya, Indonesia mampu menarik kembali minat wisatawan mancanegara. Ketika hal itu terjadi, destinasi pariwisata pun sudah siap dengan dengan sejumlah infrastruktur yang memadai,” imbuhnya.