Find Us On Social Media :

Kisah Dewa Ajak Masyarakat untuk Peduli Lingkungan Lewat Lazada

By Indah PM, Senin, 10 Januari 2022 | 16:00 WIB

Dewa, perintis usaha bibit, benih, dan perlengkapan berkebun bernama infarm.

Saat ini makin banyak masyarakat Indonesia yang mengadopsi gaya hidup ramah lingkungan, mulai dari hal kecil seperti mengurangi pemakaian plastik ataupun bercocok tanam di pekarangan rumah.

Dalam rangka Hari Sejuta Pohon yang diperingati pada 10 Januari, Lazada Indonesia (Lazada) mengapresiasi penjual yang mendukung pelanggan untuk bisa kembali ke alam melalui kegiatan berkebun dan bercocok tanam secara urban farming. Salah satu penjual dalam ekosistem Lazada adalah I Dewa Gede Agung Wiradipta atau Dewa, perintis usaha bibit, benih, dan perlengkapan berkebun bernama infarm.

Sebagai seorang warga urban yang tinggal di Surabaya, Dewa merasa bertanggung jawab atas keadaan alam dan lingkungan sekitar, dan mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk mulai bercocok tanam bersama infarm.

Melalui infarm, Dewa menyediakan beragam jenis benih dan perlengkapan urban farming sebagai bagian dari upaya melestarikan alam dari lingkungan terkecil. “Kita hidup hanya menumpang pada alam, dan alam bisa hidup tanpa kita. Karenanya saya percaya apa yang manusia lakukan harus kembali lagi ke alam,” kata Dewa. 

Dewa meyakini bahwa upaya sekecil apapun  untuk melestarikan bumi akan memberi dampak positif dalam jangka panjang. Dengan semangat ini, Dewa mendedikasikan infarm menjadi usaha yang memiliki nilai lebih karena bisa berkarya dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan alam secara sekaligus. 

Sebelum merintis usaha perlengkapan tanaman di Lazada, Dewa adalah petani jagung dan padi di Desa Puntir, Pasuruan. Berbekal minat dan semangat di bidang pertanian, ia berusaha mengembangkan bisnisnya di bidang pertanian termasuk mencoba panen dan memproduksi kompos sendiri.

Dewa kemudian merintis usaha daring dengan berjualan perhiasan yang sebenarnya mulai membuahkan hasil, namun ia merasa usahanya belum sesuai dengan semangatnya membantu pelestarian alam dan kembali mengeksplorasi pilihan dagangan agar bisa terus sejalan dengan mimpinya mengembangkan bisnis pertanian. Kemudian, Dewa menemukan solusi usaha baru membangun kebun hidroponik, sekaligus menjual hasil sayur mayur dari kebun hidroponiknya. Usaha ini ternyata tidak membuahkan hasil. Keadaan ini membuat Dewa harus mencari alternatif. 

Meningkatnya minat akan tanaman sesaat sebelum melonjaknya pandemi memunculkan secercah harapan Dewa sebagai kesempatan untuk menjual paket bercocok tanam atau berkebun di rumah yang melahirkan toko infarm (Indonesian Farming). 

Keberadaan infarm berangkat dari dua hal, yaitu kepercayaan bahwa manusia perlu hidup berdampingan dengan alam dan ingin terus mengikuti tren terbaru tentang urban farming. Dewa mulai menjual paket bibit tanaman secara daring dengan tagline ‘Everybody Can Plant’, yang mengajak semua orang untuk mencoba bercocok tanam di rumah.

Dewa percaya bahwa kehadiran tanaman dan suasana alam akan memberikan ketenangan di tengah kehidupan di kota yang terkadang terasa sibuk dan sesak, seraya menghasilkan kebahagiaan kecil di rumah. 

Pertumbuhan toko infarm mengalami peningkatan penjualan yang pesat, sehingga ia berani mempekerjakan karyawan hingga sekarang mencapai 20 orang. Peningkatan tersebut tak lepas dari usaha infarm untuk terus berinovasi, menghadirkan produk-produk yang berkualitas, dan terus meningkatkan layanannya. Ia bahkan membuat komunitas infarm untuk saling membagi kiat dan ilmu tentang lingkungan dan pemeliharaan tanaman di rumah.

Tak lama setelah itu, Dewa memutuskan untuk merentangkan bisnisnya ke Lazada dimana infarm mengalami peningkatan pesanan dari mulanya hanya 1-2 pesanan per hari, menjadi sekitar 200 pesanan. Bahkan, bisa naik 3-5 kali lipat di hari-hari istimewa Lazada seperti saat Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) ataupun promo besar lainnya.  

SVP, Sellers Operations, Lazada Indonesia, Haikal Bekti Anggoro mengatakan bahwa sebagai masyarakat urban, keinginan untuk kembali ke alam sudah menjadi naluri kedua bagi banyak orang. Salah satu yang memang terlihat di Lazada adalah semakin banyak pencinta tanaman yang membeli bibit dan perlengkapan berkebun di eCommerce.

Haikal berharap dengan kehadiran toko seperti infarm, Lazada dapat mendorong perputaran ekonomi hijau, memberikan sarana bagi pelanggan untuk menciptakan ruang hijaunya sendiri, seraya mendukung masyarakat untuk bercocok tanam atau bahkan mungkin merintis usaha dengan misi yang serupa dengan infarm.