Find Us On Social Media :

Krafton Bongkar Alasan Game Free Fire Tiru PUBG, Ini Respons Garena

By Rizal, Selasa, 18 Januari 2022 | 16:00 WIB

Ilustrasi Game Free Fire MAX

Pengembang game Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) menuduh Garena menjiplak game PUBG untuk Free Fire dan Free Fire Max (FF Max). Garena beralasan tuduhan Krafton itu adalah tuduhan tanpa dasar.

"Klaim Krafton diajukan tanpa ada dasar yang jelas," ujar juru bicara Garena dalam keterangan resminya seperti dikutip The Verge.

Krafton menyatakan game mobile Free Fire dan Free Fire Max (FF Max) sangat nyata menyontek berbagai aspek Battlegrounds (PUBG), baik secara individu maupun dalam kombinasi, termasuk fitur air drop yang dilindungi hak cipta milik PUBG.

Tak hanya itu, Krafton mengungkapkan struktur dan permainan game, pemilihan senjata, armor (baju besi), objek unik, lokasi maupun keseluruhan pilihan skema warna dan tekstur dalam Free Fire sangat mirip dan meniru PUBG.

Garena memperoleh ratusan juta dolar AS dari penjualan item dalam aplikasi. Google dan Apple disebut kebagian sejumlah besar dari pendapatan tersebut.

Karena itu, Krafton meminta Garena menghentikan eksploitasi Free Fire dan Free Fire Max (FF Max) serta meminta Google maupun Apple untuk menghentikan distribusi game tersebut.

Tanggapan Garena

Krafton pun menuntut ke pengadilan supaya game Free Fire dan Free Fire Max dihapus dari toko aplikasi Play Store (Android) dan App Store (iOS).

Menurut dokumen pengaduan Krafton, Garena mulai menjual game Free Fire yang dinilai menyalin PUBG di Singapura, tak lama setelah PUBG diluncurkan pada 2017.

Game ini awalnya dijual di App Store dan Play Store, dengan nama Free Fire: Battlegrounds, namun kini disebut Free Fire saja. Pada saat itu, Krafton telah mengajukan klaim terhadap Garena dan telah diselesaikan.

Namun Krafton tidak pernah menandatangani perjanjian lisensi dengan Garena. Menurut Krafton, game ini ditujukan untuk menawarkan pengalaman yang sama dengan Free Fire, namun melanggar berbagai aspek PUBG.

Krafton sendiri sudah meminta Apple dan Google untuk menghentikan distribusi Free Fire sejak 21 Desember 2021.

Youtube juga tak bergegas menghapus video yang dinilai Krafton melanggar hak cipta. Alhasil, Krafton membawa masalah ini ke pengadilan.