PT Mandiri Capital Indonesia (MCI), perusahaan modal ventura milik Mandiri Group, mengumumkan kinerja positif yang berhasil dicapainya di tahun 2021, terutama dalam rangka mendorong perkembangan ekosistem startup dan ekonomi digital di tanah air.
Sepanjang tahun 2021, MCI berpartisipasi dalam tujuh putaran pendanaan, berupa tiga investasi baru dan empat investasi follow on, ke perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang teknologi finansial (tekfin/fintech), fintech enabler, insuretech, dan open finance.
Dalam tiga investasi baru di perusahaan rintisan pada tahun 2021, MCI bersama Patamar Capital dan Habibie Foundation menyalurkan pendanaan senilai Rp143 miliar kepada Ayoconnect; pendanaan Pra-IPO Bukalapak bersama GIC dan Standard Chartered dengan jumlah yang tidak diungkapkan; dan pendanaan ke salah satu startup insurtech pada pertengahan Desember tahun lalu.
Sementara pada awal 2021, startup portfolio MCI, Mekari, juga berhasil meraih pendanaan Seri D dengan total nilai investasi hampir Rp280 miliar yang dipimpin oleh Money Forward.
Tahun lalu MCI juga menyalurkan pendanaan untuk empat investasi follow-on. Bersama Women’s World Banking dan MDI Ventures, MCI menyalurkan pendanaan sebesasr Rp510 miliar untuk startup Amartha; Women’s World Banking dan MDI Ventures, menyuntikkan dana senilai Rp120 miliar untuk iSeller; bersama Monks Hill, menyalurkan pendanaan dengan jumlah yang tidak diungkapkan untuk Crowde; dan menyalurkan pendanaan untuk PrivyID sebesar lebih dari Rp251 miliar bersama GGV Capital.
Dukung Kolaborasi Mandiri Group dan Startup
MCI juga mendukung kolaborasi antara Mandiri Group dan sejumlah startup melalui beberapa inisiatif sinergi, seperti penyaluran kredit agrikultur melalui Crowde senilai Rp310 miliar; penyaluran kredit kepada pelaku UMKM melalui Investree senilai Rp306 miliar; kerja sama komprehensif dengan Bukalapak pada tiga lini produk (pembayaran, kredit dan investasi); dan penggunaan platform Jurnal dan Klik Pajak untuk mendigitalisasi laporan keuangan nasabah SME Mandiri dan Yokkebiz yang merupakan hasil kolaborasi antara iSeller dengan Yokke yang menghasilkan peningkatan registered users hingga mencapai enam ribu.
Kemudian menjelang akhir 2021 lalu, MCI bersama empat CVC BUMN lainnya memberikan dukungan kepada Merah Putih Fund (Dana Ventura Merah Putih atau MPF) dalam rangka mempercepat tumbuhnya ekosistem ekonomi digital Indonesia.
“Kami sangat bersyukur atas pencapaian kami di 2021, di mana kami berkesempatan untuk dapat berpartisipasi menyalurkan pendanaan baru dan follow-on ke tujuh startup di tanah air,” ucap Direktur Utama MCI, Eddi Danusaputro.
Selanjutnya Eddi berharap, melalui partisipasi pendanaan bersama para partner investasi, MCI dapat memberikan kontribusi positif demi mendukung upaya pemerintah dalam mengejar target 90% inklusi keuangan di Tanah Air pada 2024 mendatang.
Rencana 2022, Bidik Growth Stage Company
Eddi Danusaputro juga memaparkan rencana MCI di tahun 2022, yaitu fokus menyasar peluang pendanaan baru pada growth stage companies, terutama startup di sektor fintech dan fintech enabler. Fokus ini turut didukung oleh target MCI agar dapat berinvestasi di tahap yang lebih beragam, dari Seed hingga Seri C, melalui fund yang berbeda-beda yang ada dibawah naungan MCI dengan kesiapan jumlah dana yang lebih besar dari tahun sebelumnya.
MCI juga akan turut melakukan pendanaan pada startup, seperti corporate enabler, SME enabler, wealth/investment platform, earned wage access (EWA), logistic tech dan edutech. Langkah ini, menurut Eddi, dapat mendorong inisiatif transformasi dan dampak positif bagi Mandiri Group melalui optimalisasi sinergi.
“Bukan sekadar prestasi yang kami torehkan, tapi kami punya komitmen untuk membangun ekosistem startup di Indonesia melalui investasi, pertumbuhan, dan exit yang sehat. Ini adalah visi kami bersama Mandiri Group sebagai lembaga keuangan yang terpercaya dan terbuka dalam percepatan sinergi dengan ekosistem digital,” tutup Eddi.