Find Us On Social Media :

Transaksi Tembus Rp27 T, Pedagang Gunakan QRIS Capai 13,6 Juta 2021

By Rizal, Jumat, 4 Februari 2022 | 15:00 WIB

Ilustrasi Scan QRIS OCTO Mobile CIMB Niaga

Pertumbuhan transaksi online terus meningkat di Indonesia beberapa tahun terakhir, menyusul banyak pengguna yang memanfaatkan sistem pembayaran online termasuk dompet pembayarannya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono mengungkapkan ada 13,6 juta merchant atau pedagang mitra telah menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sampai akhir Desember 2021.

Adapun sepanjang 2021 transaksi yang dilakukan dengan menggunakan QRIS mencapai nilai Rp 27,7 triliun atau tumbuh 237 persen year on year (yoy).

"Pandemi Covid-19 telah mendorong penggunaan teknologi digital untuk berbagai transaksi ekonomi dan keuangan," katanya di Jakarta.

Perkembangan teknologi finansial, digitalisasi produk dan jasa keuangan, dan aktivitas bisnis online juga telah membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang paling terdampak Covid-19 menjaga pendapatan dan tenaga kerja mereka.

Survey BI menunjukkan bahwa 20 persen dari UMKM berhasil memitigasi dampak pandemi Covid-19 pada 2021. Caranya, mereka mendigitalisasi rencana bisnis yang memanfaatkan pemasaran melalui media online.

"UMKM berada pada pusat dari ketidakstabilan ekonomi karena banyaknya sektor UMKM yang paling terdampak pembatasan kegiatan masyarakat. Dampak dari pandemi terhadap kelompok rentan dan UMKM, khususnya perempuan dan pemuda, mungkin akan bertahan lebih lama dari perkiraan.

Merujuk data BI pada 2021, sebanyak 77,95 persen UMKM mengalami dampak negatif dari pandemi Covid-19 dimana pendapatan mereka berkurang dan pengeluaran operasional mereka justru bertambah.

Untuk itu pemerintah Indonesia, sebagaimana pemerintah negara lain di dunia, berusaha memitigasi dengan cara meningkatkan program jaminan sosial, termasuk untuk pelaku UMKM.

"Krisis Covid-19, menunjukkan bahwa negara dengan sistem jaminan sosial dan infrastruktur pembayaran yang maju, serta akses yang luas terhadap keuangan digital, lebih siap dalam melakukan pembayaran jaminan sosial yang efektif," katanya.