Find Us On Social Media :

Teknologi Deepfake Dapat Identifikasi Gambar atau Video Hoax

By Adam Rizal, Rabu, 2 Mei 2018 | 13:30 WIB

Ilustrasi gambar hoax

Amerika Serikat (AS) memiliki bujet pertahanan atau militer terbesar di dunia untuk memodernisasi alutsistanya dan menciptakan teknologi senjata terbaru.

Pada Februari lalu, Kementerian Pertahanan AS mengajukan anggaran pertahanan senilai USD686 miliar atau sekitar Rp9.400 triliun kepada Kongres. Jika disetujui, anggaran tahun ini bisa jadi salah satu yang terbesar sepanjang sejarah AS.

Pentagon’s Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang bertanggung jawab membuat proyek-proyek militer terbaru menggunakan teknologi deepfake untuk mengindentifikasi video hoaks seperti dikutip Tech Crunch.

Video deepfake mengusung teknologi machine learning untuk memanipulasi gambar video sehingga menampilkan wajah yang bukan sebenarnya terlihat seperti berada langsung di dalam video tersebut.

DARPA telah membiayai proyek penelitan besama dengan grup riset non-profit bernama SRI International untuk mengembangkan teknologi tersebut, mengingat belum ada teknologi penyuntingan video yang mampu mengenali video asli atau palsu secara otomatis.

Tak hanya itu, teknologi deepfake mampu menganalisasi video dan gambar foto sekaligus untuk menemukan keasliannya. Teknologi itu sangat berguna untuk memberantas video atau gambar hoaks dalam beragam bentuk.

Teknologi itu akan menganalisa gerakan mulut, konsistensi suara dan adegan termasuk suara di dalam video dan identifikasi frame drop di dalam video. Bahkan, DARPA menjamin teknologi deepfake mampu mendeteksi gambar atau video hoaks dengan tingkat akurasi 75 persen.