Find Us On Social Media :

Startup Edutech Schoters Bagikan 5 Tips Dapatkan Beasiswa Luar Negeri

By Indah PM, Rabu, 9 Februari 2022 | 14:00 WIB

Ilustrasi Program Beasiswa Algoritma

Tak dimungkiri, pendidikan menjadi elemen penting untuk meningkatkan kompetensi diri dan peluang kerja. Tidak heran, minat masyarakat untuk menempuh pendidikan hingga ke luar negeri juga terus meningkat. Namun, untuk bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri perlu persiapan matang dengan menerapkan strategi yang tepat.

Radyum Ikono, CEO Schoters, platform edutech untuk akses pendidikan luar negeri mengungkapkan bahwa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, harusnya menjadi kesempatan inklusif bagi semua lapisan pelajar Indonesia dalam membangun masa depan.

“Selama kurang lebih 4 tahun menghadirkan layanan beasiswa melalui berbagai fitur dan inovasi, kami melihat minat pelajar dan mahasiswa Indonesia masih sangat tinggi, termasuk di masa pandemi. Pasalnya, belajar dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai dunia akan memperkaya sudut pandang kita baik dari sisi budaya, pengalaman, hingga inovasi kreatif yang bisa menjawab tantangan di masa mendatang,” ungkap pria yang menjadi lulusan University of Tokyo jalur beasiswa ini.

Radyum menambahkan, lewat persiapan dan strategi yang matang, siapa pun bisa mewujudkan mimpi untuk sekolah ke luar negeri. Untuk membantu siapa pun dalam mendapatkan beasiswa hingga keluar negeri, berikut ini beberapa tips a la Schoters:

1. Matangkan rencana kuliah ke luar negeri dari jauh hari

Melanjutkan pendidikan jalur beasiswa luar negeri bukanlah sesuatu yang taken for granted, melainkan perlu usaha dan persiapan yang matang. Satu tahun adalah rentang waktu ideal untuk memulai persiapan, termasuk mempertajam minat hingga membuat short list untuk negara, beasiswa universitas dan jurusan yang akan dituju, dengan berdiskusi dan menggali berbagai sumber terpercaya. Sebagai layanan akses beasiswa luar negeri terdepan, Schoters juga menghadirkan tutor yang merupakan alumni beasiswa bergengsi dunia untuk memberikan layanan konsultasi. Tujuannya agar pencari beasiswa bisa mendiskusikan rencana pendidikan mereka dengan pihak yang kredibel.

2. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya

Setelah mantap dengan beasiswa yang bisa mendukung impian, gali informasi mengenai beasiswa tersebut sebanyak-banyaknya. Mulai dari yang sifatnya nonformal, seperti pengalaman dan tips alumni di berbagai forum digital, hingga informasi formal seperti berkas yang dibutuhkan hingga jadwal penerimaan beasiswa. Kunjungi beberapa situs resmi yang menyediakan jadwal secara lengkap, seperti Kalender Beasiswa Schoters, yang berisi jadwal penerimaan beasiswa yang telah dirangkum selama satu tahun, berikut dengan jurusan yang tersedia, manfaat yang didapat, hingga syarat yang dibutuhkan.

3. Buatlah dokumen pendaftaran yang meyakinkan

Salah satu tahapan penting dalam seleksi penerimaan beasiswa adalah dokumen pendukung yang akan menjadi lembar promosi diri. Beberapa di antaranya adalah esai, CV, dan surat rekomendasi untuk menggambarkan kepribadian, minat, dan rencana pendidikan. Oleh karena itu, dedikasikan waktu yang cukup untuk membuat tulisan yang dapat mewakili versi terbaik Anda untuk meyakinkan penyeleksi. Anda bisa memanfaatkan layanan bimbingan pembuatan dokumen yang menyeluruh, seperti layanan Schoters yang melengkapi layanan pembuatan dokumennya  dengan fasilitas penerjemah tersumpah.

4. Tingkatkan intensitas latihan untuk taklukan sesi interview

Hampir semua beasiswa menerapkan tahapan wawancara sebagai syarat yang wajib dilalui pelamar. Untuk itu, lakukan persiapan interview sebaik mungkin, baik persiapan materi seperti potential Question and Answer hingga persiapan mental dengan berlatih sesering mungkin. Schoters juga menghadirkan layanan persiapan interview hingga simulasi dengan kondisi yang dibuat semirip mungkin, sehingga pelamar menjadi lebih siap menghadapi interview yang sesungguhnya.

5. Membuat target nilai tes bahasa asing hingga capai skor aman

Penguasaan bahasa asing menjadi salah satu penilaian penting dalam seleksi penerimaan beasiswa luar negeri. Biasanya, universitas maupun jurusan tertentu, memanfaatkan tes ini untuk mengukur kecakapan bahasa asing calon pelamar. Misalnya TOEFL atau IELTS untuk universitas yang mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris, GMAT untuk sekolah bisnis atau manajemen, dan GRE serta SAT untuk universitas di beberapa negara termasuk Amerika Serikat. Sebagai strategi, persering latihan dan capai skor aman yang melampaui standar. Schoters juga mempersiapkan layanan bimbingan untuk semua tes bahasa asing menggunakan kurikulum yang menyesuaikan karakter, agar persiapan yang ditempuh pelamar semakin efektif.

"Schoters terus melengkapi platformnya dengan layanan dan fitur yang dibutuhkan para pelajar dan mahasiswa Indonesia, dengan menjadi end-to-end solution bagi mereka dapat mewujudkan impian sekolah ke luar negeri," tutup Radyum.