Akhir tahun lalu, platform belajar investasi Ternak Uang menggelar kompetisi bertajuk Tradefest by Ternak Uang. Kini setelah kurang lebih dua bulan berkompetisi, lima peserta dengan profit terbesar terpilih menjadi pemenang.Menariknya, pemenang Tradefest by Ternak Uang memiliki latar belakang yang berbeda dan bahkan bukan dari kalangan pemain saham profesional. Dengan latar belajang yang beragam, langkah-langkah mereka untuk mendulang cuan dari saham pun bervariasi.Bermain saham memerlukan keberanian dan konsistensi. Hal itu dibuktikan oleh Rahadian Maulana, pria 27 tahun asal Surabaya yang sehari-harinya mengelola restoran.Ia merupakan juara 3 kompetisi Tradefest by Ternak Uang yang berhasil membawa pulang hadiah uang tunai senilai Rp125 juta. Selama berkompetisi, Rahadian mampu meraup cuan hingga 160 persen dari modal awal yang hanya Rp1 juta. "Menghargai modal kecil, manfaatkan momen yang lagi ramai di pasar, lalu wait and see, dan top up di saat yang tepat," ungkapnya.Karena jangka waktu kompetisi yang pendek, ia mengaku hanya menaruh investasi di satu portfolio saham saja. Selama mengikuti kompetisi trading ini, kendala terbesar yang dihadapinya berasal dari pemikiran dirinya sendiri.Untuk runner-up Tradefest by Ternak Uang, ada Edwin Santoso, pria 29 tahun asal Surabaya yang berprofesi sebagai penulis. Hanya dengan modal Rp1 juta, ia bisa menghasilkan profit di atas 200 persen.Menururnya, trading saham small caps dengan analisa yang matang dan perhitungan risk/return yang memadai juga mempengaruhi kesuksesan bermain saham. Bagi pemain awam, ia menyarankan agar memilih perusahaan yang baru saja menggelar IPO."Saya salut dengan Ternak Uang yang mengedukasi agar masyarakat Indonesia lebih melek terhadap literasi finansial," imbuh Edwin.Terakhir ada tips bisnis saham dari Adi Samudra, pria asal Surakarta yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang ikan asin. Meski demikian, ia berhasil meraup profit hingga 500 persen yang mengantarkannya sebagai pemenang Tradefest by Ternak Uang.Selama berkompetisi, Adi menggunakan metode scalping, yaitu membeli dan menjual saham dalam jangka waktu yang relatif pendek. Meski demikian, Adi menjelaskan bahwa seorang trader harus memperhatikan beberapa hal ketika menggunakan teknik scalping."Jadi, harus tahu dulu tren sahamnya, pahami tipikal sahamnya, lalu cari saham yang punya momentum bergerak naik. Selanjutnya lihat broksum (broker summary) agar bisa memberikan gambaran market, pahami sektor saham yang sedang ramai, serta lakukan screening saham," ujarnya.Namun untuk menggunakan metode ini, Adi menegaskan bahwa seorang trader harus disiplin dengan trade plan yang telah dibuat. Jika market berbalik arah (turun), segera lakukan cut loss."Jangan takut. Cut loss adalah cara yang dipakai untuk melindungi modal kita," pungkasnya.