Find Us On Social Media :

Juni 2022 nanti, ada perubahan besar di aplikasi PeduliLindungi

By Wisnu Nugroho, Kamis, 10 Maret 2022 | 15:33 WIB

Aplikasi PeduliLindungi

Aplikasi PeduliLindungi selama ini lekat citranya sebagai aplikasi Covid-19. Di sana ada informasi sertifikat vaksin Covid-19, hasil tes, sampai EHAC (Electronic Health Alert Card). Namun siap-siap. Juni 2022 nanti, PeduliLindungi akan memiliki fitur yang lebih lengkap dan bukan sekadar untuk Covid-19.

Hal ini diungkapkan Setiaji, Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan RI. Ke depan, PeduliLindungi diproyeksikan menjadi citizen health apps yang menampung informasi kesehatan personal masyarakat Indonesia. “Informasi terkait vaksin akan bertambah, seperti vaksin BCG, polio, dan lain sebagainya,” ungkap Setiaji. Hasil pemeriksaan kesehatan, seperti hasil tes kolesterol atau gula darah, nantinya juga akan ditampung di aplikasi PeduliLindungi ini.

Reposisi aplikasi PeduliLindungi ini diharapkan membawa manfaat bagi semua pihak. Bagi masyarakat, mereka memiliki akses ke rekam medis pribadi masing-masing. Jika suatu hari harus pindah rumah sakit, misalnya, kita tidak perlu lagi repot meminta akses rekam medis ke rumah sakit sebelumnya. Sementara bagi pemerintah, keberadaan data kesehatan masyarakat mempermudah dalam mengambil kebijakan kesehatan yang tepat sasaran.

Untuk tahap awal, ada beberapa informasi prioritas yang diintegrasikan ke aplikasi PeduliLindungi. “Prioritas utama saat ini terkait pencegahan stunting dan kesehatan ibu dan anak,” tambah Setiaji. Jadi informasi vaksinasi dan berat badan anak bisa dimonitor di PeduliLindungi. Beberapa penyakit seperti diabetes, stroke, dan kanker juga akan menjadi prioritas untuk masuk ke aplikasi PeduliLindungi. 

Memastikan Keamanan Data PeduliLindungi

Meski perubahan ini bertujuan baik, risiko baru pun muncul. Contohnya, bagaimana jika data catatan medis ini bocor? Menurut Setiaji, pihaknya memiliki komitmen untuk melakukan perlindungan data secara optimal. Caranya dengan mengadopsi HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act), sebuah standar regulasi yang diperkenalkan Pemerintah AS. “Jadi dari administrasinya, fasilitasnya, sampai protokol saat mengirim data, semua dibuat sesuai standar,” ungkap Setiaji.

Yang juga penting digarisbawahi, pemanfaatan PeduliLindungi ini sifatnya sukarela. Setiap individu diberi opsi untuk ikut atau tidak program ini. “Namun tentu saja kami berharap partisipasi masyarakat karena program ini penting untuk kita semua,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan bidang Teknologi Kesehatan ini. 

Bahkan di masa depan, masyarakat bisa menjadi “donor data” dengan menyumbangkan data kesehatannya ke pemerintah. Data pribadi setiap individu ini akan diacak (sehingga anonymous), lalu tersedia ke platform berbagi data. Berbekal data tersebut, ekosistem layanan kesehatan di Indonesia pun dapat membuat solusi yang menjawab isu kesehatan masyarakat Indonesia.

“Harapan besarnya, pelayanan kesehatan di Indonesia bisa semakin baik,” ungkap Setiaji.

BACA JUGA: Setiaji, arsitek di balik pengembangan aplikasi PeduliLindungi