Startup yang bergerak di bidang legalitas bisnis secara digital, Sah.co.id, kini mempermudah legalitas bagi UMKM Indonesia untuk akses permodalan, bahkan UMKM pun bisa lebih mudah masuk ke pasar internasional.
Founder Sah.co.id, Suyahman mengungkapkan bahwa startup tersebut bergerak di bidang jasa legalitas bisnis mulai dari pendirian badan usaha, penanaman modal asing, pendaftaran merek, pengurusan izin, perpajakan dan lainnya.
“Jika UMKM sudah punya legalitas akan lebih mudah mengakses permodalan, program-program pemerintah, bahkan bisa mengakses pasar internasional,” ujar Suyahman, Rabu (9/3/2022).
Lebih lanjut, Suyahman menyebut masih banyak UMKM yang belum punya legalitas usaha. Padahal, jika ada legalitas, mereka akan memperoleh banyak manfaat. Seperti meningkatkan kepercayaan pelanggan, perlindungan hukum, kepemilikan yang jelas maupun akses permodalan.
“Sah.co.id hadir untuk membantu UMKM mengakses perizinan dengan mudah dan terjangkau. Karena bisa dilakukan secara online, layanan kami mencakup seluruh wilayah Indonesia. Pengurusan legalitas bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja,” katanya.
Untuk mempermudah dan meningkatkan keamanan para membernya, Sah.co.id akan mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) serta blockchain. Ini bertujuan untuk transaksi kontrak dan pengurusan dokumen.
Suyahman mengatakan, pihaknya selalu memberikan edukasi mengenai hukum dan legalitas kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi, seperti melalui konten-konten digital.
Apalagi, menurut Kementerian Kominfo pengguna internet Indonesia sudah mencapai 202,35 juta pengguna atau 76,8 persen pada 2021.
“Ketika masyarakat sudah tahu pentingnya sebuah legalitas, maka dengan sendirinya mereka akan menjadikan legalitas sebagai kebutuhan. Tinggal kita fasilitasi saja kebutuhan mereka, salah satunya melalui kemudahan dalam mengurus legalitas dan memberikan layanan yang dapat dijangkau bagi mereka,” sebutnya.
Sedikit ditarik ke belakang, pendirian Sah.co.id bermula pada 2021 lalu. Kala itu Suyahman menjadi freelancer yang mendapatkan penawaran kerja sama, namun harus batal karena tidak punya izin dan legalitas usaha.
“Saat itu saya kesulitan mencari informasi mengenai pengurusan izin usaha, apalagi mendirikan sebuah badan usaha ternyata membutuhkan biaya yang lumayan banyak dan membutuhakn waktu,” beber Suyahman.
“Saya berharap makin banyak UMKM yang bisa memperoleh legalitas usaha. Hal ini penting karena saat ini kita suudah masuk ke masa paska pandemi, di mana kondisi sudah makin membaik. Pemerintah sudah mulai melonggarkan mobilitas. UMKM harus bisa mengambil peluang besar ini, jangan sampai mereka terkendala oleh izin dan legalitas,” harapnya.