Berdasarkan hasil studi terbaru berjudul “Future of TV” dari The Trade Desk, popularitas over-the-top (OTT) meningkat pesat di tahun ketiga pandemi. Studi ini menunjukan bahwa saat ini satu dari tiga orang Indonesia menonton konten OTT dan mereka mengonsumsi 3,5 miliar jam konten setiap bulannya.
Saat ini OTT menjadi salah satu platform hiburan yang paling banyak diminati masyarakat, sebab dapat diakses dari mana saja dan kapan saja, dari berbagai perangkat. Walhasil, pertumbuhan konsumsi OTT di Indonesia meningkat 40 persen dari tahun ke tahun, sekaligus memimpin konsumsi di Asia Tenggara.
Studi dari The Trade Desk ini tentu saja dapat menjadi peluang bagi pelaku bisnis dalam menyambut momen Ramadan. Dengan dua dari tiga orang Indonesia yang akan lebih banyak berbelanja online pada bulan Ramadan kali ini, studi ini dapat membantu pengiklan untuk mengoptimalkan OTT sebagai kanal beriklan yang efektif.
Menurut studi ini, terdapat lebih dari 50 juta penonton di Indonesia yang bergantung pada OTT berbasis iklan, dan ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 25 persen dari tahun sebelumnya. Indonesia kini menjadi pasar yang paling toleran terhadap iklan di Asia Tenggara. Sebanyak 42 persen orang Indonesia bersedia untuk menonton empat iklan atau lebih setiap jamnya demi mendapatkan konten gratis.
Dengan jutaan orang bergantung pada konten yang didukung iklan, OTT terbukti telah menjadi kanal yang penting bagi jenama untuk bersaing guna mendapatkan perhatian konsumen yang sangat terbatas.
Studi ini juga menunjukkan bahwa konten OTT yang diproduksi secara profesional dan premium, memberikan keuntungan bagi jenama. Secara spesifik, brand recall dari iklan di OTT meningkat secara signifikan, dengan 35 persen penonton OTT mengingat jenama yang diiklankan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu hanya sebesar 23 persen.
“OTT memungkinkan brand untuk menjangkau audiensi mereka dengan lebih tepat dan akurat karena kami dapat memanfaatkan data dalam penerapan kampanye OTT yang tidak mungkin dilakukan pada TV tradisional. Perluasan jangkauan ini menjadi elemen penting dalam kampanye iklan TV yang komprehensif,” kata Florencia Eka, Country Manager, The Trade Desk Indonesia.
Studi ini menekankan bahwa penonton lebih memilih OTT untuk menyaksikan acara favorit mereka dibandingkan TV tradisional. Selain itu, studi ini menemukan bahwa 51 persen penonton OTT adalah Gen Z dan Millennial, dengan rentang usia 16-34 tahun. Sebagian besar audiensi muda tersebut adalah pengguna loyal, terlihat dari konsumsi konten OTT yang mencapai 4 jam bahkan lebih setiap harinya.
Otomatis, Kkelompok usia Gen Z dan Millenial menjadi kelompok yang paling dilirik oleh pengiklan karena mereka tengah berada pada fase di mana mereka mulai membangun loyalitas jangka panjang dengan brand, dan mereka cenderung menjadi pencetus tren bagi seluruh kelompok usia.