Find Us On Social Media :

Gagal Dibeli Nvidia, Arm Bakal Pecat Ratusan Tenaga Kerja

By Rizal, Jumat, 18 Maret 2022 | 16:00 WIB

Chipset ARM

Perancang chip milik SoftBank Group, Arm, akan mem-PHK karyawa tenaga hingga 15 persen karena gagal dibeli oleh Nvidia yang berbasis di AS. Arm yang berbasis di Cambridge, Inggris, memiliki sekitar 6.400 karyawan di seluruh dunia. Kebijakan PHK itu sebagian besar akan terjadi di Inggris dan AS. 

“Sayangnya, proses ini mencakup pengurangan yang diusulkan di seluruh tenaga kerja global Arm," katanya.

SoftBank dan Nvidia mencabut kesepakatan yang diusulkan pada awal Februari karena tantangan regulasi. Arm mengatakan pada saat itu mulai mempersiapkan penawaran umum pada tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2023. 

Pembelian Nvidia terhadap Arm awalnya bernilai $40 miliar, tetapi melonjak menjadi sekitar $70 miliar karena harga sahamnya naik karena pembuat chip berencana menggunakan sahamnya sebagai mata uang untuk membiayai sebagian pembelian.

Meski akuisisi oleh Nvidia gagal, kinerja Arm terbilang moncer. Pangsa pasar Arm dalam chip PC adalah sekitar delapan persen selama Q3 2021, naik terus dari tujuh persen di Q2, dan naik dari hanya dua persen di Q3 2020, sebelum M1 Mac yang kompatibel dengan Arm mulai dijual.

Apple membutuhkan waktu kurang dari satu tahun untuk mulai menghancurkan dekade x86 dan dominasi Intel di pasar chip PC tradisional. 

ARM adalah perusahaan perancang chip yang desainnya dijadikan sebagai dasar dari sebagian besar prosesor perangkat mobile di seluruh dunia. ARM tidak memproduksi prosesor, melainkan melisensikan teknologi semikonduktornya kepada pihak lain, mulai dari Qualcomm, Nvidia, Texas Instrument, Samsung, hingga Apple.

Kesepakatan akuisisi yang disetujui pada 2020 lalu senilai 40 miliar dollar AS (sekitar Rp 575 triliun) antara Nvidia dan Softbank sebagai pemilik ARM, kini kandas di tengah jalan.

Kedua perusahaan tersebut secara resmi mengumumkan pembatalan akuisisi ini. Melalui keterangan resminya, Nvidia mengatakan pembatalan ini terjadi karena adanya hambatan peraturan.

"ARM memiliki masa depan yang cerah, dan kami akan terus mendukung mereka sebagai pemegang lisensi selama beberapa dekade mendatang. Meskipun kami tidak akan menjadi satu perusahaan, kami akan bermitra erat dengan ARM," kata Jensen Huang, pendiri sekaligus CEO Nvidia, seperti dirangkum dari blog resmi perusahaan, Rabu (9/2/2022).

Namun, Softbank akan tetap mendapatkan dana sebesar 1,25 miliar dollar AS (sekitar Rp 17,9 triliun) dari Nvidia sebagai bagian dari kesepakatan awal. Kala itu, kedua perusahaan sepakat bahwa dana tersebut tidak dapat dikembalikan jika pembatalan terjadi.

Kabar mengenai pembatalan akuisisi ini memang sudah terdengar sejak Januari lalu.

Rencana Nvidia mengakuisisi ARM memang mendapat perhatian banyak pihak, termasuk pemerintah. Mereka khawatir akan terjadi monopoli di industri semikonduktor. Alhasil, kesepakatan ini tak berjalan mulus.