Find Us On Social Media :

Gunakan Drone, Perusahaan Pertambangan Percepat Pelaporan RKAB

By Liana Threestayanti, Sabtu, 19 Maret 2022 | 20:30 WIB

Memanfaatkan teknologi drone, Terra Drone Indonesia berhasil menyelesaikan pekerjaan akuisisi data di perusahaan pertambangan.

Pekerjaan akuisisi data di sektor pertambangan dapat diselesaikan dengan memanfaatkan drone dengan lebih efisien waktu dan biaya, dan lebih aman. Bagaimana caranya?

Beberapa waktu lalu, Terra Drone Indonesia berhasil menyelesaikan pekerjaan akuisisi data menggunakan salah satu teknologi terbaru dari Terra Drone, yaitu Terra LiDAR One. Pekerjaan tersebut dilakukan untuk PT Gentala Bumi Nusantara (Gentara), sebuah perusahaan nasional yang bergerak pada bidang penyedia jasa pertambangan. Pekerjaan tersebut dilakukan di salah satu area tambang di Kota Jambi, Sumatra.  

Akuisisi data tersebut diperlukan untuk pengolahan sumber daya dan cadangan yang akan dimasukan pada laporan Rancangan Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pertambangan. RKAB sendiri adalah rencana kerja dan anggaran biaya tahun berjalan pada kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara yang meliputi aspek pengusahaan, aspek teknik, dan aspek lingkungan.

Dalam pekerjaan ini, Terra Drone mengoperasikan Terra LiDAR One, yaitu teknologi sensor LiDAR (Light Detection and Ranging) mutakhir yang dirancang untuk kegiatan survei topografi maupun inspeksi secara 3D. 

Teknologi ini bekerja dengan cara menembakkan jutaan titik pancaran laser ke objek dalam satu waktu, yang kemudian dimodelkan dalam bentuk point cloud 3 dimensi. Point cloud yang dihasilkan kemudian diolah sehingga membentuk model terkomputerisasi dengan tingkat akurasi yang diklaim sangat baik oleh Terra Drone Indonesia.

Menurut perusahaan penyedia jasa pemanfaatan drone untuk kegiatan survei udara dalam aplikasi industri ini juga menyebut bahwa data yang dihasilkan Terra LiDAR One akan lebih akurat, andal, dan memberikan informasi yang biasanya sulit ditemukan di lapangan, serta memenuhi standar pelaporan yang dibutuhkan. 

Teknologi Terra LiDAR One juga dijanjikan menghemat waktu dan biaya untuk kebutuhan pelaporan ini dibandingkan cara konvensional. Cara konvensional akan memakan waktu lebih lama dan tenaga lebih banyak. Cara konvensional juga mengharuskan perusahaan menerjunkan tim ke area tambang yang berbahaya, sehingga penggunaan drone yang menggantikan cara tersebut sangat meningkatkan keselamatan para tim. 

Sebenarnya ada cara lain yang serupa dengan penggunaan drone, yaitu menggunakan helikopter. Namun cara ini relatif lebih mahal dan tidak efisien untuk diterbangkan di area pertambangan.

“Dengan menggunakan drone, perusahaan pertambangan dapat menjelajahi area yang lebih luas daripada yang dapat mereka dapat lakukan dengan kru darat. Drone juga memungkinkan akses mudah dan cepat ke area yang terlalu berbahaya bagi manusia. Keuntungan lain dari teknologi drone ialah mampu memberikan pandangan sekilas tentang tanah dan dengan cepat mengidentifikasi potensi masalah atau masalah yang mungkin timbul dengan tanah,” ucap Managing Director, Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana.

Michael Wishnu menjelaskan, selain untuk akuisisi data, drone di industri pertambangan juga dapat dimanfaatkan untuk pemodelan area eksploitasi seperti pit dan stockpile untuk menilai perubahan lingkungan, menghitung volume yang digali, memantau kegiatan kontraktor dan pihak ketiga, mendokumentasikan reklamasi hingga eksplorasi pertambangan, terutama dalam hal logam dan mineral. 

“Kedepannya, melalui hardware dan software yang kami miliki, akan banyak solusi pemanfaatan drone untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di pertambangan yang akan dibawa oleh Terra Drone,” ujar Michael Wishnu Wardana.