Ramadan tinggal menghitung hari. Selain menjadi momen untuk bersilaturahmi bersama keluarga, momen ramadan menjadi waktu yang tepat untuk berbagi. Saling memberi hadiah dan berbelanja menjadi fenomena yang umum saat ramadan.
Sebuah studi mengungkap, perilaku orang-orang saat ramadan yang menjadi lebih terbuka terhadap hal-hal baru.
Studi menunjukkan bahwa sebanyak 69 persen pembeli pada momen ramadan tertarik untuk mencoba produk baru dari luar negeri. Selain itu, 1 dari 2 pembeli pada waktu ramadan di seluruh dunia (47%) melakukan sedikitnya satu pembelian lintas negara.
Dengan kata lain, pembeli pada waktu ramadan melakukan pembelian lintas negara lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa mereka membeli berbagai kategori produk dari luar negeri, terutama mode, elektronik, produk kesehatan dan kecantikan, makanan dan minuman, serta barang desainer.
Pieter Lydian, Country Director Meta di Indonesia mengungkapkan bahwa saat ini pelaku bisnis menggunakan teknologi untuk mendukung pengalaman pelanggan, menemukan produk lintas negara dengan cara yang dipersonalisasi dan menarik.
Pieter menambahkan, Meta sudah 14 tahun lebih mengembangkan produk dan solusi untuk membantu pelaku bisnis melakukan marketing yang dipersonalisasi di seluruh perjalanan pelanggan.
Ada berbagai alasan orang melakukan pembelian lintas negara. Misalnya saja menemukan produk yang lebih berkualitas, lebih ekonomis, atau tidak tersedia di dalam negeri.
Selain itu, sekitar 1/3 orang juga membeli dari peritel luar negeri dengan harapan akan menemukan produk baru yang menarik selama Ramadan.
Dengan solusi Worldwide and Regional Targeting dari Meta, pelaku bisnis bisa menjangkau pelanggan di pasar internasional melalui iklan yang sesuai dengan lokasi dan tipe konsumen di negara yang ingin mereka jangkau.
“Pembuatan konten yang relevan bagi pelanggan juga membantu untuk menjalin hubungan yang bermakna dan bisa membuat pelanggan merasa lebih nyaman untuk beralih dari iklan menuju pembelian,” ujar Pieter.
Penjual juga tak perlu khawatir soal bahasa. Pasalnya solusi Dynamic Language Optimisation dari Meta bisa membantu pelaku bisnis menjalankan sebuah iklan dalam maksimum 49 bahasa.
Pelaku usaha bisa memasukkan terjemahan secara manual atau mengandalkan fitur otomatis yang menyarankan terjemahan.
Baca Juga: Mark Zuckerberg Yakin Quest VR Bakal Gantikan Semua Smartphone