Find Us On Social Media :

Serangan Botnet di APAC Naik di Musim Liburan, Dua Negara Ini Tertinggi

By Liana Threestayanti, Selasa, 22 Maret 2022 | 17:00 WIB

Ilustrasi belanja online

Waspada, musim liburan di Asia adalah saatnya botnet-botnet berbahaya beraksi. Hal ini terungkap dalam data terbaru yang dirilis Akamai Technologies, Inc. Data tersebut menemukan peningkatan utamanya di kawasan Asia Pasifik dan Jepang.

Akamai menemukan adanya peningkatan sebesar 15 persen dalam serangan siber di Tiongkok selama Tahun Baru Imlek di Februari 2022. Sebelumnya, saat Singles Day, festival e-commerce di Tiongkok, pada bulan November 2021, serangan botnet mencatat angka tiga kali lipat. 

Menurut catatan Akamai, meski ada penurunan setelahnya, lalu lintas serangan tetap relatif tinggi hingga akhir tahun, sebelum kembali naik drastis seiring melonjaknya angka belanja online selama Tahun Baru Imlek. 

Tahun ini, Tahun Baru Imlek bertepatan dengan dimulainya Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, yang makin mendorong penjualan online dan membuat periode ini lebih menarik bagi para penyerang. 

Aktor-aktor jahat tentu  beraksi sepanjang tahun, tetapi lalu lintas yang sangat padat selama masa liburan memungkinkan mereka menyembunyikan serangan dengan lebih mudah. Selain itu, kemungkinan pelanggan memperbarui profil belanja online mereka dengan informasi dan kredensial kartu kredit terbaru selama periode ini lebih besar, dan menjadikan pelanggan target yang lebih menguntungkan bagi para penyerang.

Akamai mengungkapkan, seiring peningkatan lalu lintas, penyerang meningkatkan volume serangan yang mencakup pencurian data, yang berdampak buruk terhadap bisnis.

“Musim liburan merepresentasikan peluang besar bagi penyerang akibat meningkatnya aktivitas online dan minimnya tim keamanan yang tersedia,” ujar Dr Boaz Gelbord, Chief Security Officer Akamai. 

Dr Boaz Gelbord menyoroti kawasan Asia Pasifik yang disebutnya menghadirkan peluang yang sangat menarik untuk keberhasilan serangan siber.  “Karena volume lalu lintas yang luar biasa memberi penyerang peluang untuk menyusup dengan lebih mudah dan beraksi dengan lebih bebas tanpa mitigasi cepat,” imbuhnya

Ia menjelaskan bahwa Akamai bekerja sama dengan pelanggan untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan berbagai pola serangan kompleks dan perilaku bot yang berbahaya selama musim liburan dan setelahnya untuk melindungi pelanggan dan loyalitas pelanggan.

Di Jepang, bahkan angkanya lebih tinggi. Penelitian Akamai mengukur adanya peningkatan sebesar 150% dalam aktivitas botnet berbahaya di sektor ritel Jepang selama Tahun Baru pada awal Januari 2022. Serangan-serangan ini terus terjadi selama beberapa minggu setelah musim liburan dengan pola serangan yang hampir sama dengan yang terjadi di Tiongkok. 

Lonjakan serupa terjadi selama masa-masa sibuk yang terlihat saat musim liburan akhir tahun di EMEA dan AS  tapi Tiongkok dan Jepang menghadirkan peluang yang sangat menarik untuk keberhasilan serangan siber karena volume lalu lintas yang luar biasa. Pasalnya peritel dan e-commerce di kawasan ini melayani populasi terbesar di dunia.