Perkembangan teknologi dan digital telah menjangkau berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan kehadiran layanan perbankan digital. Namun demikian, teknologi bak pedang bermata dua. Di satu sisi bisa mendatangkan manfaat, namun di sisi lain juga bisa mendatangkan mudarat.
Oleh karena itu, sikap bijak sangat perlu dimiliki oleh para digital savvy (masyarakat melek digital) dalam menggunakan layanan perbankan digital.
Jenius sebagai layanan perbankan digital dari Bank BTPN pun paham akan kondisi ini. Pasalnya, layanan perbankan yang baik tidak hanya menawarkan kenyamanan dan kemudahan, namun juga mengedepankan aspek keamanan. Hal inilah yang terus dikembangkan oleh berbagai layanan perbankan digital, termasuk Jenius, untuk menggunakan teknologi keamanan berlapis.
Ada tiga cara yang digunakan Jenius untuk menjamin keamanan data bagi penggunanya. Pertama, Jenius menggunakan teknologi keamanan dan enkripsi data terkini yang telah memenuhi standar kelas dunia.
Cara kedua, Jenius menerapkan isolasi dan proteksi data berlapis, meliputi PIN, kata sandi, CVV, dan OTP untuk memastikan data hanya bisa diakses oleh pemilik akun. Jenius dalam hal ini menerapkan Otentikasi 2 Tingkat menggunakan PIN dan kata sandi (password). Jenius juga melengkapi sensor Sidik Jari (fingerprint) sebagai keamanan tambahan untuk meminimalisir aplikasi Jenius diakses oleh sembarang orang. Selain dari sisi aplikasi, Jenius juga menerapkan Keamanan Kartu. Walhasil, pengguna Jenius dapat memblokir atau membuka blokir kartu dari aplikasi untuk mengamankan kartu Debit Jenius jika hilang.
Sementara cara yang ketiga adalah dengan menjawab kekhawatiran pengguna mengenai keamanan dan legalitas Jenius. Pasalnya, semua kegiatan finansial Jenius diawasi oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), begitupun dengan tabungan dan deposito nasabahnya juga telah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Baca Juga: Begini Cara Jenius Ajak Digital Savvy Berinvestasi Lewat 'Ujung Jari'
Namun demikian, demi mewujudkan ekosistem digital dan perbankan yang aman, diperlukan upaya kolaboratif antara penyedia layanan dan penggunanya. Dalam hal ini, penyedia layanan bertanggung jawab untuk mengembangkan keamanan yang berkelanjutan.
Di sisi lain, si pengguna layanan juga perlu waspada untuk ikut membantu melindungi data dan dana miliknya agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Salah satu faktor penting untuk mewujudkan hal ini adalah adanya edukasi yang terintegrasi dan berkelanjutan agar dapat menjangkau masyarakat Indonesia lebih luas lagi.
Agar pemahaman masyarakat mengenai keamanan makin optimal, Jenius pun telah memperkenalkan laman www.jenius.com/pages/jeniusaman yang berisikan informasi keamanan digital terkini.
Tak dimungkiri, modus kejahatan digital akan terus berkembang, namun risiko kerugian dapat diminimalkan dengan penambahan keamanan dari penyedia layanan dan peningkatan kesadaran pengguna layanan untuk terus melindungi informasi rahasia dan pribadi miliknya.