Find Us On Social Media :

Aplikasi PINTU Tekankan Pentingnya Edukasi NFT, Crypto, dan Metaverse

By Dayu Akbar, Jumat, 1 April 2022 | 13:45 WIB

Ilustrasi Aplikasi Pintu

Industri digital kian tumbuh pesat, terlebih kehadiran teknologi blockchain dan cryptocurrency yang mampu memberikan perubahan baru dari sisi teknologi hingga investasi. Adapun dari teknologi tersebut lahir lah yang dinamakan NFT (Non Fungible Token) hingga Metaverse. Perkembangan yang pesat tersebut dibahas secara mendalam pada gelaran kegiatan Selular Congress 2022 bertemakan Winning in Digital Ecosystem, dengan sub-tema “NFT, Kripto, dan Metaverse: The Next Big Things?” yang dihadiri oleh Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin, Direktur Utama Smartfren Merza Fachys, Chief Technology Officer Populix Jonathan Benhi, dan Ekonom Indef Nailul Huda. Timothius Martin, Chief Marketing Officer PINTU saat memaparkan presentasi mengungkapkan, “Indonesia saat ini masih dalam tahap discovery atau pada stage paling awal sekali untuk adopsi crypto, NFT, maupun Metaverse. Untuk itu diperlukan edukasi yang lebih komprehensif agar masyarakat lebih memahami kegunaan teknologi tersebut serta dapat terhindar dari project-project tidak bertanggung jawab.”“Apalagi kita bisa lihat sekarang investor aset kripto di Indonesia berada pada tipping point mendekati mass adoption, di mana jumlahnya sudah jauh melewati investor pasar modal. Hanya dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini, investasi pada aset kripto sangat populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini membuktikan sambutan positif masyarakat terhadap instrumen investasi aset crypto yang masih tergolong baru,” lanjutnya.Pada sesi yang sama Populix membagikan hasil surveinya terhadap 1000 responden untuk mengetahui investasi yang paling populer di Indonesia. Dari survei tersebut dinyatakan bahwa terdapat top 5 investasi yang populer di Indonesia yaitu, emas, saham, reksa dana, cryptocurrency, dan properti.

Selain itu, disebutkan beberapa alasan pilihan aplikasi untuk masyarakat berinvestasi kripto di antaranya, kesederhanaan desain, aplikasi mudah digunakan, monitor harga secara real time, investasi dengan modal kecil, keamanan, transparansi, dan terdapatnya call center. “Aplikasi PINTU sendiri baru berdiri dua tahun sejak awal pandemi dan kami melihat memang minat investasi terhadap aset kripto sangat besar. Untuk itu kami hadir memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi yang sangat mudah digunakan dengan berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan, seperti user interface yang ramah, fitur dollar cost averaging (DCA) dan bisa berinvestasi mulai dari Rp11.000,” ujar Timo.Dari tingkat keamanan, aplikasi PINTU telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) serta bekerja sama dengan kustodian ternama, seperti Coinbase. Sebagai tambahan, aplikasi PINTU juga mengasuransikan aset guna meminimalkan risiko penyalahgunaan yang tidak diinginkan. “Tapi tentunya teknologi tetap harus diimbangi dengan proteksi, dalam hal ini kami mengapresiasi dalam hal regulasi yang dibuat oleh pemerintah yaitu Kementerian Perdagangan melalui Bappebti. Kita patut bangga karena Indonesia merupakan salah satu negara yang paling maju di Asia dalam mengatur pemain aset kripto di Indonesia, salah satunya melalui pembentukan bursa,” lanjutnya.Pemerintah melalui Bappebti tengah menyiapkan pembentukan bursa kripto di Indonesia. Bursa ini diprediksi hadir pada tahun 2022. Jika rencana ini terealisasi, bursa kripto ini akan menjadi yang pertama di dunia.