Find Us On Social Media :

Diboikot Pakai Qualcomm dan Android, Bos ZTE: Kami Cepat Koma dan Mati

By Adam Rizal, Sabtu, 5 Mei 2018 | 06:45 WIB

Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) resmi melarang perusahaan-perusahaan asal AS untuk melakukan transaksi belanja dengan ZTE selama tujuh tahun. Bahkan, ZTE dilarang menggunakan chipset prosesor Qualcomm Snapdragon, Google Android dan perangkat audio Dolby.

Hal itu merupakan pukulan telak bagi ZTE, menyusul ZTE bergantung kepada komponen-komponen elektronik asal AS. Apalagi, ZTE sedang sibuk mengembangkan infrastruktur telekomunikasi menjelang era 5G, tapi komponen teknologi kuncinya banyak yang berasal dari AS.

Yin Yimin (Chairman ZTE) mengatakan ZTE akan melakukan banding ke pengadilan terhadap sangsi dari pemerintah AS karena sangsi itu terlalu berat dan merugikan perusahaan.

"Hukuman ini membuat kami cepat koma dan mati. Hukuman ini tidak fair dan absurd. Kami akan melawannya," kata Yin Yimin (Chairman ZTE) seperti dikutip CNBC.

Pemerintah AS menghukum ZTE karena menjual peralatan telekomunikasi secara ilegal ke Korea Utara dan Iran serta ZTE tidak menghukum para pegawai yang terlibat sehingga kena sanksi.

"ZTE masih bertahan dan hidup tetapi hukuman ini membuat ZTE separuh mati," kata QIan Kai (Analis di CICC).

Komponen buatan AS memang hanya mencapai 10 - 15 persen dari ongkos produksi ZTE. "Tidak mudah menggantikannya. Setidaknya dalam 5 tahun ke depan, ZTE takkan eksis tanpa perusahaan AS," kata Joel Ying (Pengamat Yoel Jing).