Find Us On Social Media :

Di Social Bella, Lebih dari 50% Perempuan Duduki Posisi Manajemen

By Rafki Fachrizal, Kamis, 21 April 2022 | 14:45 WIB

Jajaran Pemimpin Wanita di Startup Social Bella.

Lewat kehadirannya sebagai beauty tech company di Indonesia, Social Bella secara konsisten terus mendorong lebih banyak perempuan Indonesia untuk percaya diri berkiprah di industri teknologi.

Bahkan, tercatat sejumlah 55 persen jabatan manajemen di kelima pilar bisnis yang dimiliki Social Bella dipimpin oleh perempuan.

Hal ini terbilang menarik, lantaran mendobrak bias dan stereotip mengenai rendahnya porsi perempuan di industri teknologi.

Data Badan Pusat Statistik per Juli 2021 mencatat sebanyak 33,08% dari 2,82 juta pekerja di jabatan manajerial merupakan perempuan.

Jumlah itu meningkat 2,71% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 30,37%. Meski demikian, proporsi kepemimpinan perempuan pada posisi manajerial masih tertinggal dari laki-laki yang sebesar 66,2%.

Chrisanti Indiana selaku Co-founder & CMO Social Bella, menuturkan "Sebagai beauty tech company yang punya komitmen besar untuk menjadi equal employer bagi perempuan, kami senang sekali ekosistem Social Bella jadi tempat bagi perempuan Indonesia untuk membuktikan diri lewat karya-karyanya. Kami pun berharap bisa semakin mendorong ketertarikan serta keberanian perempuan Indonesia untuk masuk dan mengembangkan karirnya dengan sukses di dunia teknologi.”

Lebih lanjut, Co-Founder Social Bella yang juga merupakan salah satu Advocate di G20 Empower ini mengungkapkan, “Sebagai perusahaan yang berfokus pada pasar perempuan, dukungan dan peran dari semua perempuan di balik Social Bella menjadi salah satu kunci penting yang membawa keberhasilan perusahaan hingga hari ini. Melalui mereka, kami mampu memahami kebutuhan dan keinginan terbesar dari perempuan dengan lebih baik.”

Di balik berbagai inovasi strategis yang Social Bella lakukan terdapat jajaran wanita hebat yang telah terlibat sejak hari pertama berdirinya Social Bella.

Para perempuan yang berada di balik Social Bella ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan memiliki kesempatan besar untuk berkarya di perusahaan berbasis teknologi.

Kini, tercatat sekitar 70% karyawan Social Bella merupakan perempuan dari total keseluruhan karyawan pada Maret 2022.

Pentingnya Support System di Belakang Para Pemimpin Perempuan

Di tengah semakin meningkatnya jumlah pemimpin perempuan di berbagai sektor industri, tidak dapat dipungkiri kadang masih ada stereotip kuno yang memandang sebelah mata pemimpin perempuan.

Meskipun begitu, Nurul Sulisto, ibu dua anak yang menjabat sebagai General Manager Lilla (unit bisnis Social Bella berupa ekosistem terlengkap bagi ibu dan anak) merasakan bahwa stereotip ini secara perlahan semakin memudar.

“Bagi saya, kunci dalam mematahkan stereotip tersebut adalah dimulai dari lingkungan positif dari orang terdekat terutama keluarga dan pasangan, yang menerima dan merayakan kesuksesan kita sebagai perempuan. Perempuan memiliki kemampuan adaptasi dan multitasking yang luar biasa yang mana ini berangkat dari banyaknya peran yang ia jalankan setiap harinya, namun bukan berarti kita harus memaksa diri kita menjadi superwoman yang bisa melakukan segala sesuatunya sendiri.Ada peran besar support system dalam keberhasilan perempuan,” jelas Nurul.

“Dengan kepercayaan, dukungan dan kehadiran pasangan dan keluarga, saya pribadi sebagai seorang ibu pekerja dengan dua anak tidak pernah merasa terbatasi oleh stereotip tersebut. Alih-alih dihalangi, saya justru didorong untuk merealisasikan aspirasi saya di dunia karir,” sambung Nurul.

Hal senada juga dirasakan oleh Amanda Melissa, VP Data Management & Business Intelligence Sociolla yang juga merupakan ibu baru dengan seorang balita.

“Support system sangat krusial. Faktor lain yang tak kalah penting adalah kehadiran role model. Saya melihat sektor teknologi membutuhkan banyak role model perempuan untuk dapat mendorong dan menginspirasi perempuan lainnya untuk terjun dan mendalami teknologi. Dengan semakin banyak pemimpin perempuan yang mampu menunjukkan kompetensi dan kapabilitasnya, maka dengan sendirinya bidang ini akan menarik lebih banyak perempuan untuk bergabung dan menyalurkan passion mereka dengan percaya diri. Di Sociolla sendiri, bahkan team saya di divisi data dan insight diisi oleh mayoritas perempuan,” jelas Amanda.

Budaya perusahaan di Social Bella tidak mengkotak-kotakan individu ke dalam bias gender tetapi kepada kemampuan dan passion yang dimiliki untuk menciptakan dampak yang lebih besar.

“Kami meyakini bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk dapat berkarir dan menjalankan passion mereka di bidang teknologi. Gender bukan lagi penghalang bagi perempuan untuk dapat berkarya dan unggul di bidang ini. Karena bagi kami, setiap karyawan adalah aset penting yang akan membantu perusahaan tumbuh dan semakin berkembang untuk mencapai tujuan yang lebih besar yang secara langsung turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi,” tutup Chrisanti.

Baca Juga: Social Bella Kenalkan Model Bisnis Baru, Siap Garap Potensi SHEconomy