Setiap pemimpin perusahaan atau CEO memiliki caraya sendiri dalam mengelola perusahaannya. Para CEO pun memiliki berbagai macam tips sukses ketika berbisnis dan menjalankan perusahaan.
Sebagai perusahaan baru, Xiaomi sukses menjadi perusahaan smartphone yang menawarkan alternatif sebuah smartphone murah dan berkualitas. Berbeda dengan para kompetitornya yang kerap mencari untung besar dan membanderol produk-produknya dengan harga yang mahal.
Tak heran para kompetitor kerap menuduh Xiaomi sebagai perusak harga pasar karena produknya yang terjangkau dengan kantong masyarakat. Lei Jun (CEO dan pendiri Xiaomi) memberikan dua tips sukses ketika membangun Xiaomi dari nol yaitu janganlah bersikap serakah dan harus fokus kepada kepercayaan konsumen.
"Buanglah jauh-jauh sifat serakah dan fokus lakukan segala cara untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari pelanggan kita," kata Lei Jun seperti dikutip South China Morning Post.
Bahkan, Lei Jun akan menuangkan pemikirannya ke dalam piagam Xiaomi. Misi perusahaan adalah meningkatkan kualitas produk tanpa melihat harganya.
"Kami berpikir bisa saja menulis hal itu di piagam perusahaan dan kami tidak akan pernah melewati angka poin persen tertentu dalam mengambil untung dari hardware," ucapnya.
"Jika pelanggan sudah percaya dengan Xiaomi, maka pelanggan tidak akan ada keraguan untuk membeli produk Xiaomi," tegasnya.
"Saya menginginkan pelanggan kami hanya menutup mata dalam membeli produk kami karena karena produk kami sudah terbukti memiliki kualitas tinggi dan harga yang sangat rendah," pungkasnya.
Xiaomi berhasil meraup untung lebih dari 100 miliar yuan atau lebih dari Rp 200 triliun pada tahun lalu.
"Aku menyadari, untuk mencapai tahap ini, Apple membutuhkan waktu selama 20 tahun, Facebook butuh 12 tahun, Alibaba butuh 17 tahun, Tencent butuh 17 tahun, Huawei butuh 21 tahun. Xiaomi hanya butuh sedikit di atas tujuh tahun, " tulisnya.