Kecerdasan Buatan (AI) akan mengubah wajah industri di masa depan, termasuk industri militer. Robot pembunuh fiksi seperti robot-robot di film Terminator bisa menjadi kenyataan dan menggantikan manusia untuk berperang.
Institut Sains dan Teknologi Korea Lanjutan (KAIST) di Korea Selatan (Korsel) membuka laboratorium senjata dengan kecerdasan buatan (AI). Tujuannya utamanya adalah membangun tentara-tentara robot mirip robot "Terminator" untuk berlaga di medan tempur.
"Robot-robot perang ini dapat meningkatkan kesempatan hidup manusia di medan perang dan meminimalkan korban manusia dalam beberapa situasi seperti deteksi ranjau darat atau menjinakkan bahan peledak," kata Shin Sung-chul (Presiden KAIST) seperti dikutip Engadget.
Sung-chul mengatakan KAIST telah melakukan penelitian untuk melayani dunia dengan lebih baik. "Saya menegaskan KAIST tidak akan melakukan kegiatan penelitian untuk melawan martabat manusia termasuk senjata otonom yang tidak memiliki kendali manusia," ucapnya
KAIST pun telah mengembangkan robot bipedal yang mampu mendekati kecepatan cheetah dan robot yang dapat mengemudikan pesawat dalam simulator.
Kehadiran Lab Senjata AI menuai kritikan dari 50 pakar robot untuk mencegah "Robot Terminator" tercipta. Para pakar robot khawatir laboratorium senjata itu akan memicu perlombaan senjata generasi berikutnya dan memicu perang dengan Korea Utara.
Sejauh ini KAIST telah menjalankan empat percobaan di Pusat Penelitian untuk Konvergensi Pertahanan Nasional dan Kecerdasan Buatan (RCCNDAI). Keempat percobaan itu meliputi sistem perintah dan keputusan berbasis AI, algoritma navigasi untuk drone bawah air, sistem pelatihan pesawat pintar (dengan AI) dan pelacakan objek dan teknologi pengenalan berbasis AI.
"Teknologi ini dapat menyebabkan perang lebih besar dan kami memboikot segala hal tentang KAIST," ucapnya.