Find Us On Social Media :

Bos-bos Perusahaan Teknologi Mulai Hapus Akun Facebook

By Adam Rizal, Minggu, 6 Mei 2018 | 06:07 WIB

Elon Musk (CEO Tesla X)

Kebocoran 50 juta data pengguna Facebook untuk kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) membuat beberapa CEO perusahaan teknologi gerah dan kesal.

Baru-baru ini Elon Musk (CEO Tesla dan Space X) menghapus Facebook Page dari perusahaan-perusahaan miliknya setelah mendapatkan tantangan dari seorang netizen.

"Apa itu Facebook ?," tanya Musk yang kesal. Setelah itu, seorang netizen meminta Musk untuk menghapus Facebook Page SpaceX jika dia memang "laki-laki sejati". Tak menunggu lama, Facebook Page SpaceX sudah tidak ada.

"Saya baru pertama kali melihat halaman Facebook Page SpaceX," ketusnya.

Saat ini Facebook Page SpaceX dan Tesla tidak lagi aktif walaupun telah memiliki pengikut sebanyak 2,6 juta orang.

Netizen lainnya pun meminta Musk untuk menghapus Facebook Page Tesla. Musk menyetujui untuk menghapusnya juga. "Tentu saja. Halaman itu terlihat konyol," ucapnya.

Sebagai pelengkap, Musk juga menghapus Facebook Page untuk Solar City, penyedia layanan tenaga surya di bawah Tesla.

Keputusan Musk untuk menghapus Facebook Page dari perusahaan-perusahaannya terjadi setelah skandal Cambrdige Analytica. Musk sendiri tidak memiliki akun Facebook karena akun media sosialnya yang aktif adalah Twitter dan Instagram. Seperti diketahui, Instagram juga merupakan layanan milik Facebook.

Sejauh ini, akun Instagram miliknya @elonmusk masih tetap aktif.

Selain Musk, Brian Acton (Pendiri WhatsApp) mengajak netizen untuk 'memboikot' jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu. "Sudah saatnya," tulisnya singkat, dengan disertai tagar #deletefacebook.

Acton pun terlihat sudah tidak memiliki akun Facebook pribadinya. Padahal, Facebook adalah perusahaan yang membeli WhatsApp. Sebelumnya, sejumlah mantan bos Facebook juga sempat menggaungkan ajakan untuk meninggalkan jejaring sosial tersebut.

Chamath Palihapitiya (Mantan Head of Growth Facebook) mengatakan Facebook dapat menyebabkan masalah karena platform tersebut bisa merusak tatanan sosial dalam lingkup masyarakat.

Minggu lalu, Cambridge Analytica, perusahaan konsultasi yang bekerja sama dengan Presiden AS Donald Trump dalam kampanyenya, telah mendapatkan data dari 50 juta pengguna Facebook secara ilegal.

Sejak saat itu, Facebook mendapatkan kritik keras dan banyak orang yang menyerukan untuk menghapus akun Facebook.