Find Us On Social Media :

Cegah Skimming, Inilah Kelebihan ATM Berbasis Chip

By Adam Rizal, Minggu, 6 Mei 2018 | 06:22 WIB

Ilustrasi Skimming ATM

Dunia perbankan Indonesia dikejutkan dengan aksi kriminal yang menggasak sejumlah uang nasabah di ATM dengan cara skimming. Polisi pun telah menangkap para pelaku yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Rumania dan Hungaria serta seorang WNI.

"Kami masih mendalami apakah kartu-kartu ini dari bank terkait. Para pelaku memasang alat skimming ATM hampir di seluruh bank," kata Kombes Pol Nico Afinta (Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya).

Komplotan tersebut telah melakukan aksinya di Indonesia sejak Oktober 2017 dengan beraksi di sejumlah daerah, yaitu Bali, Lombok, Jakarta, dan Jogja. Dari hasil penyidikan sementara, total ada 64 bank di dunia yang menjadi korban kelompok ini. Dari penangkapan ini polisi mengamankan uang tunai sebesar Rp70 juta dan alat-alat skimming.

Apa itu Skimming?

Metode skimming pada dasarnya memanfaatkan kelemahan di kartu ATM berteknologi magnetic strip. Saat kartu dimasukkan ke mesin ATM, magnetic strip tersebut akan mengirim informasi (seperti nomor kartu) ke mesin ATM. Informasi ini tidak dilindungi enkripsi apapun, sehingga mudah dibaca oleh mesin skimmer.

Informasi ini kemudian disalin ke kartu lain, sehingga sang penjahat seperti memiliki kartu duplikat tanpa perlu memiliki kartu ATM asli. Mesin ATM pun tidak memiliki kemampuan untuk membedakan kartu ATM palsu tersebut.

Akan tetapi, informasi di magnetic strip tidak menyimpan nomor PIN. Karena itulah metode skimmer selalu melibatkan kamera tersembunyi untuk mengintip PIN dari korban. Cara lainnya adalah memalsukan keypad yang bisa membaca PIN yang dimasukkan.

Kartu ATM berbasis Chip

Karena ATM dengan magnetic strip mudah dibobol, saat ini banyak bank mulai menggunakan kartu ATM berbasis chip. Chip ini berfungsi sebagai pengacak informasi saat kartu dimasukkan ke mesin ATM. Chip itu akan mengumpulkan informasi terkait transaksi, seperti nomor kartu, waktu transaksi, sampai nomor PIN.

Semua informasi itu kemudian diacak menggunakan algoritma rahasia oleh chip. Informasi ini kemudian dikirim ke mesin ATM. Pada saat bersamaan, mesin ATM pun akan melakukan proses pengacakan berdasarkan algoritrma yang telah disepakati. Hasil pengacakan mesin ATM dan chip ini kemudian dicocokkan. Jika cocok, baru transaksi terjadi.

Karena informasi tersebut telah sudah diacak, mesin skimmer paling canggih pun tidak bisa membaca informasi tersebut.

Menghindari Skimming

Jika menyimak berita di Kontan, saat ini semua bank di Indonesia sedang menggenjot peralihan teknologi kartu ATM. Namun transformasi ini memang butuh waktu. Tahun 2018 ini, targetnya adopsi kartu ATM berchip baru 30%. Bank Indonesia sendiri menargetkan transformasi kartu ini mencapai 100% di tahun 2021. Artinya, bahaya skimming memang akan ada sampai peralihan ini selesai.

Lalu, bagaimana menghindarinya? Berikut beberapa tips yang bisa kami berikan.

  1. Perhatikan slot kartu di mesin ATM. Para penjahat kian kreatif dalam membuat mesin skimmer yang tidak mencurigakan. Namun memeriksa slot kartu, termasuk dengan menggoyangkan mulut slot kartu, bisa menguak keberadaan mesin skimmer.
  2. Hati-hati saat memasukkan PIN. Penjahat punya banyak cara untuk mengintip nomor PIN, termasuk menggunakan kamera tersembunyi. Jadi, selalu tutup tangan Anda saat mengetikkan nomor PIN.
  3. Gunakan ATM yang ramai. Lokasi ATM yang ramai akan menyulitkan penjahat untuk memasang mesin skimmer dan kamera tersembunyi.
  4. Ganti dengan ATM berchip. Seperti telah disinggung di atas, nasabah bisa menukarkan kartu ATM lama ke kartu ATM berchip tanpa dikenakan biaya apa pun.