Meski sangat umum, mengelola HRD bisa menjadi masalah yang sangat pelik jika tidak ada “senjata” untuk menumpasnya. Administrasi HRD (human resources department) yang rumit tak dimungkiri memang dapat menghambat perkembangan perusahaan-perusahaan yang sedang tumbuh. Bisa dibayangkan, berapa banyak waktu dan uang yang habis hanya untuk menghitung gaji, iuran BPJS, dan potongan PPh 21. Masalah pelik inilah yang lantas dilihat oleh Gadjian.com (Gadjian) sebagai peluang emas.
“Kami tahu bahwa kebutuhan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan berkembang berbeda dengan perusahaan besar. Oleh karena itu, di akhir 2014 kami mulai develop Gadjian.com, yang sistemnya disesuaikan dengan requirement dan kebutuhan UKM di Indonesia,” tutur Afia Fitriati (Co-Founder & CEO Gadjian.com) kepada InfoKomputer.
Tawarkan Paket Variabel
Afia menyebut, pada saat itu (tahun 2014), Gadjian sudah memiliki software Human Resource Information System (HRIS) version-premise yang bernama HRD Helper. Aplikasi ini memiliki target pasar perusahaan berskala menengah hingga besar (dengan jumlah karyawan lebih dari lima ratus orang). Namun demikian, Afia menyebut pihaknya juga kerap menerima permintaan dari perusahaan berskala kecil menengah yang juga ingin menggunakan HRD Helper.
“Kadang-kadang kami juga menerima telepon atau chat dari owner perusahaan atau admin HRD (bukan pengguna Gadjian) yang pusing atau stres mengelola HRD di perusahaan mereka, dan malah menumpahkan kepusingan mereka dengan cara marah-marah nggak jelas,” beber Afia. Kondisi inilah yang makin mendorong Afia dan tim untuk mengembangkan layanan Gadjian guna membantu perusahaan dalam mengelola administrasi HRD.
Saat itu, pendanaan awal Gadjian.com berasal dari dana internal alias bootstrapping. Beruntung, saat mendekati masa launching, investor mulai bermunculan dan menunjukkan minat kepada Gadjian. Pasalnya, mereka menilai Gadjian mampu memecahkan masalah pelik dan sangat umum di Indonesia. Akhirnya pada 23 Mei 2016, Gadjian resmi beroperasi sebagai layanan Software-as-a-Service (SaaS).
Untuk bisa merasakan layanan Gadjian.com, Afia menetapkan sistem berlangganan bulanan bagi para konsumen mereka. Harga yang dibayarkan juga bervariasi, disesuaikan dengan kompleksitas fitur dan jumlah karyawan perusahaan tersebut. Afia menyebut, pihaknya menggunakan role model layanan sejenis di Amerika Serikat, seperti Gusto (sebelumnya Zen Payroll).
Misalnya saja Paket Standar yang ditujukan untuk perusahaan berkembang yang sistem payroll-nya masih sederhana. Ada pula Paket Sukses yang ditujukan untuk perusahaan yang membutuhkan fitur-fitur lanjutan seperti aplikasi cuti online, perhitungan BPJS dan PPh 21. Yang menarik, Gadjian juga menyediakan Paket Gratis untuk perusahaan dengan karyawan maksimal lima orang. “Jadi perusahaan-perusahaan skala mikro yang baru memulai usaha pun bisa menggunakan Gadjian,” sebut Afia.
Afia menyebut, startup yang memiliki jumlah karyawan mendekati tiga puluh orang ini mengalami perkembangan yang menggembirakan dari sisi pengguna. Ia menyebut Jabodetabek, Bandung, dan Bali sebagai wilayah dengan potensi user berbayar. “Sembilan puluh persen pengguna berbayar kami memilih menggunakan Paket Sukses (paket Premium) karena mereka merasakan manfaat menggunakan Gadjian,” tutur Afia.
Andalkan Feedback User
Sisi produk, disebutkan Afia, menjadi tantangan mereka yang pertama. “Visi kami saat membuat Gadjian adalah menjadikannya benar-benar user-friendly,” ujar Afia. Pasalnya, pengeloaan HRD di Indonesia sangatlah kompleks, sehingga tidak mudah untuk mencapai visi tersebut. “Tapi Alhamdulillah berdasarkan feedback dari pengguna kami, sejauh ini kami cukup berhasil mencapai visi tersebut dan kami akan terus mengembangkan Gadjian agar semakin mudah digunakan,” beber Afia.
Keinginan untuk membantu sebanyak-banyaknya UKM agar bertumbuh dengan pengelolaan administrasi SDM yang lebih baik menjadi salah satu tujuan mereka. Dengan kata lain, Gadjian membuat tugas-tugas administrasi ini menjadi lebih ringan dan murah. Afia pun menyebut jika saat menerima feedback dari user merupakan pengalaman yang paling berkesan. “...karena merekalah inspirasi kami membuat Gadjian,” tuntas Afia.