Find Us On Social Media :

Qualcomm: Fokus Masa Depan adalah Connected Intelligent Edge

By Cakrawala, Rabu, 27 April 2022 | 10:00 WIB

Shannedy Ong (Country Director, Qualcomm Indonesia) ketika menjelaskan mengenai Qualcomm pada acara "Buka Puasa Bersama Qualcomm" belum lama ini di Jakarta.

Qualcomm belum lama ini di Jakarta menyebutkan bahwa untuk dekade berikutnya dirinya akan berfokus pada connected intelligent edge. Pasalnya, Qualcomm melihat peluang bisnis yang besar untuk connected intelligent edge pada masa depan. Qualcomm mengeklaim connected intelligent edge yang dimaksud bernilai US$700 miliar.

Qualcomm menambahkan bahwa saat ini dirinya berfokus pada layanan MSM (Mobile Station Modem) — SoC, MDM (Mobile Data Modem), dan linsensi yang bernilai US$15 miliar; serta telah melakukan diversifikasi, seperti RF front-end dan otomotif, yang bernilai US$100 miliar. Berfokus pada connected intelligent edge membuat bisnis Qualcomm bisa bertumbuh lebih lanjut.

Connected intelligent edge sendiri merujuk pada perangkat di edge yang tidak sekadar terkoneksi melainkan juga "cerdas". Jika perangkat IoT (internet of things) konvensional terkoneksi ke jaringan, perangkat connected intelligent edge tidak hanya terhubung ke jaringan melainkan juga melakukan pemrosesan yang cerdas, misalnya melakukan analisis.

Qualcomm menegaskan pula perangkat connected intelligent edge bisa menggunakan teknologi-teknologi yang menenagai smartphone. Sesuatu yang memang menjadi andalan Qualcomm selama ini.

Qualcomm menjelaskan bahwa ada lima area pertumbuhan utama untuk connected intelligent edge, yakni PC ARM generasi berikutnya, metaverse, otomotif, transformasi industri, dan jaringan 5G modern. Pada acara yang diakhiri dengan buka puasa bersama ini, Qualcomm antara lain menyoroti PC ARM generasi berikutnya, secara spesifik Libera Merdeka yang belum lama hadir di Indonesia seperti yang InfoKomputer beritakan di sini.

Libera Merdeka merupakan Chromebook hasil kolaborasi pemerintah dengan berbagai perusahaan tanah air plus perusahaan lainnya seperti Qualcomm. Libera Merdeka ditenagai Qualcomm Snapdragon 7c dan memiliki skor TKDN (Tingkat Kandungan/Komponen Dalam Negeri) lebih dari 47%. Libera Merdeka ditujukan untuk menjawab kebutuhan staf pengajar dan pelajar di Indonesia.

Adapun pemilik merek Libera Merdeka adalah LITE (Libera Technologies Indonesia) sekaligus yang memasarkan dan mendistribusikannya. LITE menyebutkan dirinya melihat permintaan terhadap Chromebook masih tinggi di Indonesia sehingga menilainya sebagai peluang untuk diversifikasi bisnis dalam sektor pendidikan. Sebelumnya LITE antara lain berpengalaman sebagai distributor.

Tak ketinggalan, Qualcomm turut mengedepankan SoC untuk smartphone-nya. Yang menjadi kendaraan untuk SoC bersangkutan adalah Samsung Galaxy seri S22. Apalagi seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini, Samsung Galaxy seri S22 di Indonesia sekarang menggunakan Qualcomm Snapdragon dan bukannya Samsung Exynos seperti generasi sebelumnya.