Pendiri Tesla Elon Musk ngebet membeli seluruh saham Twitter (TWTR) senilai USD43 miliar dengan mengatakan itu adalah “penawaran terbaik dan terakhirnya”.
Sebelumnya, Elon Musk hanya membeli 9,2 persen saham Twitter dan menjadikannya sebagai pemegang saham individu terbesar.
Usai membeli saham Twitter itu, Musk diminta masuk dalam jajaran dewan direksi tetapi ia menolak tawaran tersebut. Musk juga pernah divonis Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengeluarkan kicauan palsu dan menyesatkan karena akan membeli semua saham Tesla USD420 pada 2018.
Musk telah mengajukan penawaran akhir senilai USD54,20 per lembar saham untuk memborong semua saham Twitter.
"Elon mengajukan penawaran untuk membeli 100 persen saham Twitter dengan harga USD54,20 per saham dalam transaksi tunai dan kemudian menjadikannya milik pribadi," ujarnya seperti dikutip Forbes.
Musk melihat Twitter memiliki potensi besar untuk menjadi platform kebebasan berbicara dan melayani "kebutuhan sosial mendesak". Dengan penawaran Musk itu, valuasi Twitter diperkirakan mencapai US$43 miliar atau sekitar Rp621 juta triliun.
Twitter sendiri sedang mempertimbangkan tawaran Elon Musk untuk mengakuisisi perusahaan mereka.
Bahkan, The Wall Street Journal melaporkan kedua belah pihak telah bertemu pada Minggu (24/4) untuk membahas proposal, namun beberapa rintangan dapat memperumit negosiasi.
Salah satu contohnya adalah eksekutif perusahaan dapat bersikeras agar Musk menyetujui perlindungan moneter jika kesepakatan itu gagal.
Dilansir dari Engadget, Twitter menolak untuk mengomentari laporan tersebut. The Journal mengatakan perusahaan akan mempertimbangkan situasi dalam laporan pendapatan kuartal pertama yang akan diadakan kamis depan atau lebih cepat.