Meta selaku perusahaan induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram melaporkan keuangan yang merugi pada kuartal I-2022.
Unit usaha Meta yaitu Reality Labs merugi 2,96 miliar dolar AS atau sekitar Rp42,8 triliun pada periode tiga bulan pertama di 2022 (Januari-Maret).
Founder dan CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan kerugian yang dialami Meta cukup wajar karena saat ini Meta sedang mengembangkan metaverse dan belum bisa dinikmati secara luas oleh orang banyak.
"Bisnis Meta ini tidak akan menguntungkan sampai produk metaverse tersebar di pasar secara luas. Kami yakin bisnis ini akan menguntungkan dan berkontribusi bagi pendapatan Meta jika sudah tersebar luar," kata Zuckerberg seperti dikutip TechCrunch.
Zuckerberg memprediksi konsep dan produk Reality Labs bakal sangat menarik pada 2030 karena konsep Metaverse ini masih baru dan membutuhkan banyak investasi untuk pengembangan.
"Bisnis metaverse ini dipastikan akan tetep akan merugi sepanjang 2022," katanya.
Meski bisnis metaverse merugi, Meta sendiri memiliki kabar baik dari aspek lain di dalam laporan keuangan kuartal-I 2022 mereka.
Jumlah pengguna Facebook harian (Daily Active Users/DAUstercatat di angka 1,96 miliar pengguna, meningkat dari angka 1,92 miliar pengguna pada kuartal-IV 2021 lalu.
Selain itu, total pendapatan (revenue) Meta secara keseluruhan dari seluruh segmen bisnisnya kini tercatat di angka 27,9 miliar dolar AS (sekitar Rp 403 triliun).
Angka pendapatan tersebut meningkat 7 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan 26,1 miliar dolar AS (sekitar Rp 377 triliun).