Find Us On Social Media :

Aplikasi Alodokter Bisa Diagnosis Kondisi Paru Melalui Suara Batuk

By Indah PM, Senin, 2 Mei 2022 | 13:00 WIB

(Dari kiri ke kanan) Suci Arumsari, Co Founder dan President Director Alodokter; Setiaji ST., M.Si., Chief DTO (Digital Transformation Office) Kementerian Kesehatan; dr. Alni Magdalena, Head of Medical Community Operations Alodokter dalam acara Peluncuran Teknologi Remote Diagnostic Alodokter.

Aplikasi telemedisin Alodokter memperkenalkan teknologi terbaru pada aplikasinya. Hanya dengan mendeteksi suara batuk, aplikasi ini dapat mendiagnosis enam kondisi paru-paru yang berbeda, yakni infeksi paru, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ISPA, batuk rejan, dan bronkitis.

Tingkat akurasi diagnosisnya berkisar dari 87% sampai 97%, yang berarti sama akuratnya dengan pemeriksaan konvensional.

Pengalaman diagnosis ini dikembangkan bekerja sama dengan ResApp, perusahaan teknologi diagnosis kesehatan digital dari Australia. Teknologi ini dikembangkan dengan cara mencocokkan ciri-ciri dari suara batuk dengan diagnosis klinis. Perusahaan tersebut telah mendapatkan akreditasi di Indonesia dan Australia. Alodokter menjadi perusahaan telemedisin pertama di Asia yang memberikan akses teknologi terbaru ini kepada masyarakat umum. Teknologi ini juga telah terakreditasi untuk digunakan di Eropa dan Australia.

“Yang membuat teknologi ini berbeda adalah Anda tidak memerlukan gadget tambahan, cukup gunakan smartphone yang Anda miliki. Anda tinggal batuk di dekat smartphone, kemudian dalam beberapa detik, dokter kami bisa langsung mengetahui diagnosis secara otomatis dari sistem. Jenis teknologi diagnosis berbasis smartphone ini adalah terobosan baru untuk telemedisin karena tidak membutuhkan device tambahan. Dengan adanya teknologi ini, dokter jadi lebih mudah untuk mendiagnosis lebih banyak penyakit dan memberikan perawatan secara lebih efisien dari jarak jauh, serta membantu pasien menangani permasalahan kesehatan dengan lebih cepat tanpa perlu keluar rumah,” kata Suci Arumsari selaku Co Founder & President Director dari Alodokter.

ResApp sendiri telah lulus tes dalam 22 clinical trial dan telah dipublikasikan oleh banyak jurnal medis. ResApp juga telah melalui uji pada pengguna dengan grup usia yang berbeda-beda. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan senior, baik di rumah sakit maupun di klinik.

“Inilah fungsinya sama dengan tes medis pada umumnya, yaitu digunakan oleh dokter untuk mengonfirmasi diagnosis setelah melakukan penilaian terhadap gejala pasien,” ucap dr. Alni Magdalena, Head of Medical Community Operations Alodokter.