Find Us On Social Media :

Akamai Perkenalkan Karya Seni NFT Pertama dari Triliunan Data Internet

By Liana Threestayanti, Selasa, 24 Mei 2022 | 11:30 WIB

Seniman multidisiplin R. Luke DuBois mengubah triliunan byte data Akamai menjadi “Portrait of Life Online” .

Wow, keren! Seniman multidisiplin R. Luke DuBois mengubah triliunan byte data Akamai menjadi “Portrait of Life Online” (Potret Kehidupan Online).

Karya seni ini diperkenalkan Akamai Technologies, Inc. sebagai karya seni NFT (Non-Fungible Token/NFT) pertama yang didesain secara dinamis oleh internet. 

Karya seni yang diberi judul “Portrait of Life Online” (Potret Kehidupan Online) ini dibuat oleh seniman multidisiplin R. Luke DuBois dari triliunan byte data yang diambil dari Akamai Intelligent Edge Platform. Visualisasi karya seni NFT ini akan berubah secara real time seiring perubahan lalu lintas di internet dan serangan siber.

Lelang NFT telah dimulai melalui marketplace Artano, dengan batas akhir penawaran tanggal 24 Juni 2022 pukul 12 tengah malam PST atau 24 Juni 2022 pukul 14.00 WIB.

Platform edge Akamai memiliki 4000 points of presence di hampir 900 kota di seluruh dunia. Tak heran jika Akamai mempunyai kemampuan untuk memproyeksikan keseluruhan jaringan internet dunia ke dalam satu karya seni digital yang unik. 

“Akamai sangat bersemangat untuk mendukung dan melindungi kehidupan online yang kemungkinannya tak terbatas. Cara yang lebih baik untuk menyampaikan peran utama kami adalah melalui sebuah potret dinamis internet yang mencerminkan pandangan unik kami terhadap aktivitas internet dalam kehidupan online miliaran orang,” ujar Kim Salem-Jackson, Chief Marketing Officer, Akamai. 

Menurut Kim, Akamai berharap NFT ini dapat memperlihatkan kepada audiens baru betapa kompleksnya internet. “Dan Akamai dapat membantu menciptakan dunia yang lebih aman serta terhubung,” imbuhnya.

Akamai memilih seniman multidisiplin terkenal R. Luke DuBois untuk menginterpretasikan kumpulan data yang sangat banyak dari platform edge Akamai. DuBois disebut Akamai memiliki keahlian dalam menerjemahkan seni, budaya dan teknologi dalam satu titik temu. 

DuBois memandang NFT sebagai karya seni yang dapat dilihat sekaligus didengar. Dengan mengambil data dari Akamai, menggabungkan memasukkan aktivitas jaringan yang sehat, seperti lalu lintas dari orang yang membaca berita dan menonton video streaming, dengan aktivitas jaringan berbahaya, seperti serangan DoS terhadap server, email phishing, dan perusakan situs web, karya seni ini mencerminkan jejak online umat manusia dalam berbagai aspek.

“Menafsirkan makna internet bagi dunia — baik buruknya, skalanya yang sangat besar, dan potensinya yang tidak terbatas — merupakan tantangan yang langsung menginspirasi saya,” ujar DuBois. 

Bagi DuBois, bekerja dengan kumpulan data yang begitu kaya dan unik serta teknologi AI yang canggih, ia menciptakan karya seni ini untuk memotret satu sisi internet yang bersifat tidak pasti dan manusia di belakangnya. 

Karya seni NFT ini tersedia secara eksklusif di Artano, sebuah marketplace yang berorientasi pada seniman dan berjalan di atas jaringan blockchain Cardano. Akamai memilih Cardano, blockchain ramah lingkungan dengan sistem proof-of-stake, yang modalnya dari para stakeholder yang memegang token dalam sistem, bukan dari perangkat keras dan listrik. 

Karya seni ini disebut Akamai akan merefleksikan data internet dari platform global Akamai selama satu tahun, dan seiring berjalannya waktu, akan terus berubah berdasarkan prediksi AI tentang aktivitas internet.

Sesuai tujuan perusahaan untuk senantiasa membuat hidup jadi baik bagi miliaran orang, semua hasil penjualan NFT ini akan disumbangkan ke Akamai Foundation. Yayasan ini akan menyalurkan dana tersebut ke berbagai inisiatif yang mendukung generasi kehidupan online berikutnya, seperti menyediakan kesetaraan akses terhadap edukasi STEM (Science, Technology, Engineering & Mathematics) yang berkualitas dan memikat beragam talenta untuk terjun ke industri teknologi.