Find Us On Social Media :

Grab Kembangkan Peta Digital Sendiri GrabMaps, Memuat Rute Gang Kecil

By Rizal, Sabtu, 11 Juni 2022 | 11:30 WIB

Armada Grab Protect

Grab meluncurkan peta digital buatan sendiri GrabMaps yang menyasar para developer atau pengembang aplikasi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia sekaligus menantang aplikasi Google Maps yang sudah eksis di pasar.

Layanan GrabMaps sendiri menawarkan peta digital yang lebih lokal karena menyajikan beragam data pemetaan, termasuk jalan-jalan gang kecil yang kadang-kadang tidak masuk di peta digital kompetitor.

Pertama, GrabMaps akan digunakan untuk semua layanan Grab Bike dan produk Grab lain yang sudah ada karena GrapMaps sudah mewadahi layanan Grab di tujuh negara Asia Tenggara dari delapan negara operasional Grab, kecuali Indonesia. Grab optimistis layanan GrabMaps akan digunakan di semua layanan aplikasi Grab per kuartal ketiga tahun ini.

Co-founder Grab, Tan Hooi Ling mengatakan layanan pemetaan pihak ketiga yang kami andalkan tidak memiliki gang-gang kecil yang biasanya diandalkan di Asia Tenggara, atau mereka tidak memiliki titik penjemputan atau pengantaran yang tepat di mal-mal besar di Asia Tenggara.

"GrabMaps memiliki kemampuan yang bisa diandalkan setiap orang dari hari ke hari dan terbiasa," katanya seperti dikutip The Strait Times.

GrabMaps mengincar keuntungan bisnis layanan pemetaan senilai 1 miliar dolar (sekitar Rp 14,5 triliun) di Asia Tenggara. Grab menargetkan produk ini digunakan oleh perusahaan yang beroperasional di Asia, mulai dari platform teknologi, telco, logistik hingga e-commerce hingga pemerintah.

Keunggulan

Ada dua keunggulan GrabMaps yaitu pelanggan akan mendapatkan lisensi untuk menggunakan data peta Grab, lengkap dengan akses jalan, lokasi, trafik, hingga gambar 360 derajat dari jalanan.

Kedua adalah akses software-as-a-service alat dan perangkat pembuat peta milik Grab, KartaCam, yang diklaim lebih 10 kali lebih murah dari milik kompetitor.

Philipp Kandal (Kepala Geo Grab) mengatakan pendekatan berbasis komunitas GrabMaps akan membedakannya dari para pesaingnya.

"Kami memiliki armada pengemudi dan mitra pengiriman terbesar di Asia Tenggara, (termasuk) mobil, kendaraan roda dua dan segala jenis transportasi yang dapat Anda bayangkan ... Setiap kali perjalanan atau pengiriman dilakukan, data ini meningkatkan peta kita," kata Kandal.

Grab juga akan merespons masukan dari komunitas sebagai input data lapangan peta.

“Komunitas kami adalah pengemudi, pedagang, dan konsumen layanan kami yang terus-menerus memberi kami umpan balik langsung dari dalam aplikasi Grab," tambahnya. "Jika titik penjemputan telah berubah, jika kondominium Anda memiliki titik penjemputan baru, pengguna dapat dengan mudah menambahkannya dan kami akan memprosesnya dalam hitungan hari."

GrabMaps tidak akan mencakup layanan navigasi pelanggan layaknya Google Maps.