Jika semula media sosial hanyalah platform untuk berbagi tulisan atau terhubung dengan kerabat, kini fungsi tersebut makin berkembang menjadi tempat untuk berbagi berbagai jenis konten visual, termasuk video. Lebih dari itu, media sosial kini juga menjadi referensi untuk mendapatkan informasi yang mengedukasi serta menghibur.
Salah satu hal yang sering ditemukan saat ini adalah kebiasaan orang untuk mengabadikan makanan yang hendak mereka santap dalam sebuah foto maupun video. Kebiasaan ini lantas menginspirasi banyak orang untuk membuat konten visual dengan objek makanan. Selain menarik untuk ditonton, konten makanan juga informatid dan menggugah selera.
Walhasil, profesi food photographer dan food content creator kini makin dicari karena memiliki peran penting dalam membuat karya konten makanan yang menarik dan memiliki nilai visual.
Meski menciptakan kreasi konten makanan mungkin terlihat mudah, namun ada beberapa hal yang menjadi kunci agar konten yang dihasilkan menarik penonton. Pada BincangShopee 7.7 Mega Elektronik Sale, yang digelar pada Selasa (28/6), Food Vlogger Magdalenaf membagikan tips dan trik untuk membuat konten makanan yang dapat menggugah selera, antara lain:
1. Siapkan peralatan fotografi atau videografi yang tepat. Agar sesi pengambilan gambar menjadi efektif, peralatan yang tepat harus disiapkan. Yang paling utama adalah menyiapkan kamera untuk melakukan pengambilan gambar, baik foto maupun video. Kamera yang dapat digunakan pun beragam, bisa menggunakan kamera profesional, bisa juga menggunakan smartphone yang dilengkapi dengan kamera memadai. Selain itu, properti pendukung seperti triplek dan karton putih untuk digunakan sebagai latar belakang foto dan properti lain yang mempercantik seperti daun kering maupun variasi mangkuk atau piring juga harus diperhatikan untuk mencapai hasil yang maksimal. Untuk menciptakan hasil konten yang stabil, sebaiknya menggunakan bantuan tripod sebagai penopang kamera atau smartphone yang digunakan.
2. Teknik pencahayaan. Salah satu unsur paling penting dalam pengambilan gambar adalah pencahayaan. Dengan menggunakan teknik pencahayaan yang tepat, maka hasil visual yang diinginkan pun akan menjadi lebih baik. Ada beberapa teknik penggunaan cahaya seperti Artificial Lighting dan Natural Lighting. Yang paling mudah digunakan adalah teknik Natural Lighting, karena teknik ini menggunakan cahaya alami seperti matahari untuk dapat mempercantik objek makanan. Namun jika lokasi pengambilan gambar tidak mendapatkan cahaya matahari alami yang baik, Artificial Lighting atau cahaya tambahan juga dapat digunakan. Posisi cahaya juga ikut mempengaruhi visual yang dihasilkan serta tone dan mood dari visual tersebut. Untuk menciptakan nuansa visual di mana bayangan foto tidak menyeluruh, bisa meletakkan pencahayaan dari samping objek atau side light. Teknik pencahayaan dari belakang objek atau rim light maupun cahaya dari ¾ objek atau oval light juga bisa digunakan dan disesuaikan dengan nuansa yang diinginkan.
3. Tentukan sudut pengambilan gambar yang tepat. Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam sesi pengambilan gambar, sebaiknya tentukan bagian makanan apa yang hendak ditonjolkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur sudut pengambilan atau angle gambar agar hasil visual yang dihasilkan memiliki nilai lebih dan mampu membuat audiensi tertarik untuk mencicipi makanan tersebut. Sudut pengambilan gambar terbaik untuk makanan adalah dari sudut 0°, 10-20°, 45°, dan 90° maupun dari sudut sejajar mata atau eye-level. Contohnya, jika ingin memperlihatkan nasi campur yang berisi bermacam lauk pauk di atas piring, kamu bisa gunakan sudut 45° agar seluruh isi piring dapat diperlihatkan.
4. Plating. Tidak hanya makanan yang dapat menggugah selera, properti pendukung yang tertata rapi hingga penataan makanan di piring atau mangkuk juga dapat menambah nilai visual dari konten. Beberapa contoh properti pelengkap yang bisa digunakan adalah piring, peralatan makanan seperti garpu dan sendok, cut board kayu, dan lain sebagainya.