Langkah berikutnya adalah memilih channel pemasaran digital yang akan digunakan untuk menyasar calon pembeli. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh jenis produk atau layanan yang hendak ditawarkan.
Dengan mengenal calon pembeli dengan baik, maka pebisnis dapat dengan tepat menentukan channel pemasaran digital yang tepat, misalnya dengan menggunakan website, media sosial, SEO (Search Engine Optimization), dan lain-lain.
Sebagai contoh, untuk usaha restoran, website mungkin bukan menjadi channel yang tepat untuk memasarkan produknya dan mungkin lebih tepat apabila menggunakan media sosial.
Demikian juga untuk usaha seperti alat berat di mana media sosial mungkin bukan merupakan channel yang tepat sehingga lebih baik menggunakan website dan SEO.
3. Petakan customer journey dari target pembeli Anda
Setelah mengetahui profil calon pembeli dan pola kebiasaaan mereka, maka hal yang selanjutnya perlu dilakukan adalah mencari tahu pola perilaku calon pembeli dalam membuat keputusan.
Di era digital seperti saat ini, sangat lazim apabila calon pembeli menggunakan lebih dari 1 channel dalam perjalanan menuju keputusan membeli.
Misalnya, seseorang yang sedang memilih restoran mungkin pada awalnya mengetahui tentang sebuah restoran melalui media sosial, namun kemudian menggunakan mesin pencari seperti Google untuk melihat reputasi dan ulasan mengenai restoran tersebut.
Bila tertarik, ia akan mencari website restoran untuk mengetahui lebih jauh terkait menu, fasilitas, harga, cara reservasi, dsb.
Dengan demikian, pemilik usaha perlu menyusun strategi untuk mengoptimalkan masing-masing channel untuk menarik perhatian calon pembeli dan menuntun mereka untuk mencapai keputusan untuk membeli.
Setelah memetakan customer journey, maka selanjutnya pemilik usaha perlu menyusun strategi pada masing-masing channel yang dipilih.
4. Persiapkan konten Anda sebaik dan semenarik mungkin