Find Us On Social Media :

Hati-hati, Banyak Karyawan Terjebak Email Phishing Seperti Ini

By Wisnu Nugroho, Kamis, 7 Juli 2022 | 06:05 WIB

Inilah contoh email phishing yang banyak menjebak korban

Email phishing adalah cara paling efektif menembus pertahanan cyber security perusahaan. Berdasarkan prediksi Deloitte, 91% kebocoran data berawal dari terjebaknya korban untuk mengklik link di sebuah email phishing.

Sekadar mengingatkan, email phishing adalah email berisi link jebakan. Link jebakan ini biasanya berupa malware, yang secara otomatis akan menular ketika korban mengklik link tersebut.

Masalahnya, masih banyak orang yang masih terjebak mengklik tombol ini. Simulasi yang dilakukan Kaspersky Awareness Platform menunjukkan, 1 dari 5 karyawan masih mengklik email phishing.

Menurut Kaspersky, ada lima jenis email yang paling efektif “menjebak” korban. Lima jenis email itu adalah:

Yang menarik, email berisi iming-iming tertentu, seperti Netflix gratis atau uang, hanya diklik 1% responden. Artinya, karyawan lebih mengenali email phishing yang terlalu “menjual”.

Dengan kata lain, perusahaan perlu terus melatih karyawannya dalam mengenali email phishing yang metodenya semakin “halus”. “Karena metode yang digunakan penjahat siber terus berubah, simulasi juga harus meniru tren rekayasa sosial terbaru,” ungkap Elena Molchanova, Head of Security Awareness Business Development Kaspersky. 

Bagaimana terhindar dari email phishing

Kaspersky pun memberikan beberapa saran bagi perusahaan dalam meningkatkan kemampuan karyawan mengenali email phishing.

  1. Ingatkan karyawan akan tanda-tanda email phishing. Biasanya email seperti ini menggunakan judul yang dramatis, kesalahan tulis atau typo, alamat pengirim yang tidak konsisten, serta link yang mencurigakan
  2. Jika email yang diterima meragukan, periksa format lampiran sebelum membukanya dan periksa keakuratan link sebelum diklik. Hal ini bisa dilakukan dengan menempatkan kursor di bagian lampiran, pastikan alamat pengirim jelas dan asli, dan file yang dilampirkan bukan dalam format executable (.exe)
  3. Selalu laporkan bila ada serangan phishing. Hal ini bisa membantu tim keamanan siber perusahaan memperbarui kebijakan anti-spam dan mencegah kejadian serangan
  4. Berikan pengetahuan dasar keamanan siber kepada karyawan. Edukasi diarahkan untuk mengubah perilaku karyawan dan mengajarkan mereka bagaimana menghadapi serangan. 
  5. Karena serangan phishing bisa membingungkan, dan tidak ada jaminan menghindari semua klik yang tidak disengaja, lindungi perangkat kerja Anda dengan keamanan
  6. yang andal. Pilih solusi yang memiliki kemampuan anti-spam, melacak perilaku mencurigakan, dan buat cadangan file kalau-kalau terjadi serangan ransomware.