Find Us On Social Media :

Rekomendasi B20 Indonesia: Kembangkan Digitalisasi yang Inklusif

By Wisnu Nugroho, Senin, 11 Juli 2022 | 11:54 WIB

Johnny G Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika RI) menyampaikan pentingnya pemerataan akses digital di acara B20-G20 Dialogue

Digitalisasi yang terjadi secara masif dalam beberapa tahun terakhir telah mengubah setiap sendi kehidupan kita. Namun disadari atau tidak, masih ada kelompok masyarakat yang belum merasakan manfaat dari digitalisasi tersebut. Karena itu, penting bagi setiap pihak untuk memastikan transformasi digital ke depan dapat lebih merata dan menyentuh semua pihak.

Poin penting inilah yang mengemuka dari acara G20-B20 Dialogue: Digitalization Task Force yang berlangsung Kamis (7/7) lalu. Acara ini sendiri adalah bagian dari rangkaian inisiatif B20 Indonesia yang memiliki misi menyodorkan rekomendasi konkret rencana pembangunan berkelanjutan kepada pemerintah anggota G20.

Rekomendasi B20 Indonesia terbagi dalam beberapa gugus tugas, salah satunya Digitalisasi. Seperti diungkap Shinta Widjaja Kamdani (Ketua Forum B20 Indonesia 2022), gugus tugas ini bertujuan memastikan digitalisasi mendorong pertumbuhan masa depan. 

"Transformasi digital bukanlah isu baru dan merupakan hal yang terus didiskusikan. Tugas kita sekarang adalah membuatnya lebih adil, lebih inklusif, dan dapat diakses oleh masyarakat," tambah Shinta.

Kerjasama dan Kolaborasi

Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate, juga sepakat terhadap pentingnya pemerataan dalam akses teknologi digital. “Saat ini masih ada kesenjangan digital di seluruh dunia, di mana hanya 20% orang yang memiliki akses untuk terhubung ke internet di negara-negara kurang berkembang,” ungkap Johnny. 

Padahal, digitalisasi akan berpengaruh signifikan terhadap ekonomi di masa depan. “Pada tahun 2030, diprediksi 70% penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis berbasis digital,” ungkap Johnny. 

Karena itu, rekomendasi B20 Indonesia terkait pemerataan akses digitalisasi ini pun sejalan dengan program prioritas Kementerian Kominfo. “Sebagai pengampu Kelompok Kerja Ekonomi Digital, Kementerian Kominfo akan memfokuskan diskusi pada tiga isu prioritas untuk mewujudkan ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan,” ungkap Johnny. 

Hal itu diwujudkan ke dalam beberapa program. Contohnya adalah pengembangan konektivitas untuk mengakselerasi pemulihan dari pandemi. Selain itu ada pula program peningkatan ketrampilan dan literasi digital. “Kami juga akan mempromosikan tata kelola data yang holistik dan koheren, sehingga semua orang mendapat manfaat dari aktivitas yang berpusat pada data,” tambah Johnny.

Arsjad Rasjid, Chairman B20 Indonesia dan juga Ketua Umum KADIN, menyebut pentingnya kolaborasi semua pihak dalam usaha pemerataan akses teknologi digital ini. Arsjad mencontohkan inisiatif KADIN Indonesia yang menyelenggarakan Platform WikiWirausaha dan Gugus Tugas Kejuruan untuk meningkatkan kemampuan digital masyarakat Indonesia. 

“Kami mengajak komunitas bisnis untuk dapat mengambil bagian dalam berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur digital dan konektivitas di seluruh negeri,” ungkap Arsjad. “Kita semua perlu mendukung dan memberikan masukan terhadap revitalisasi program kejuruan nasional agar lebih digital serta menyediakan magang di industrinya,” tambah Arsjad.